Suara.com - Panitia penyelenggara turnamen sepakbola Sulsel Super League (SSL) U-21 melibatkan ahli forensik untuk memeriksa setiap pemain, sebagai upaya menghindari terjadinya pencurian umur di ajang tersebut.
"Kita akan libatkan tim forensik untuk memeriksa gigi dan tulang setiap pemain yang akan berlaga di turnamen SSL U-21. Kita juga telah menjalin kerja sama dengan Kedokteran Unhas dan dokter tim PSM," kata Ketua Panitia SSL U-21, Sri Syahril, di Makassar, Kamis (24/12/2015).
Dikatakan Sri Syahril, tim forensik ini ditugaskan untuk memeriksa beberapa bagian tubuh pemain, meliputi gigi, tulang kering dan betis. Keputusan panitia untuk memperketat sistem pendataan dan pendaftaran pemain ini sendiri menurutnya adalah sebagai bentuk komitmen pihak penyelenggara agar pemain yang berlaga memang sesuai persyaratan.
Hal ini juga dilakukan karena tujuan utama dari pelaksanaan turnamen yang menyiapkan total hadiah Rp100 juta ini adalah untuk bisa bergabung dan memperkuat tim PSM ke depan. Selain itu, penyelenggara memang ingin mengajak pemain untuk bisa bersikap sportif dan berani jujur.
"Kita memang lebih serius dalam hal verifikasi pemain. Makanya kita sengaja menyiapkan waktu kurang lebih seminggu (5-10 Januari 2016), untuk mengecek kondisi setiap pemain yang akan terlibat," jelasnya.
Selain tim forensik, lanjut Sri, pihak penyelenggara juga rencananya melibatkan pihak kepolisian untuk menganalisa sidik jari pemain. Keterlibatan tim forensik dan pihak kepolisian tentu diharapkan membuat turnamen SSL U-21 bebas dari segala kecurangan, khususnya dalam masalah pencurian umur.
"Turnamen ini hanya berlaku bagi pemain usia 21 tahun ke bawah, sehingga usia pemain maksimal kelahiran 1995," ujarnya.
Sementara itu, panitia turnamen SSL U-21 juga memutuskan memajukan batas pendaftaran yang sebelumnya berakhir 4 Januari 2016, dipercepat ke 30 Desember 2015. Keputusan ini diambil setelah klub yang mendaftar ke turnamen yang digulirkan sepanjang 14 Januari-3 Maret 2016 ini ternyata membludak. Berdasarkan catatan panitia, saat ini sudah 25 klub menyatakan kesiapannya bersaing memperebutkan status juara.
Dari 25 tim tersebut, jelas Sri Syahril pula, pihaknya memutuskan hanya akan memilih sebanyak 16 tim. Artinya, masih akan tersingkir tujuh tim yang dinilai tidak memenuhi persyaratan.
Berdasarkan daftar yang dimiliki panitia, sejumlah tim yang telah mengonfirmasi itu bukan hanya berasal dari Sulsel, namun juga dari luar daerah. Di antaranya seperti Persipura U-21, PPLM Ragunan Jakarta, serta beberapa tim dari Sulawesi Barat.
Sementara dari Sulsel sendiri, klub yang mendaftar di antaranya adalah PS Persis, Perseka Bosowa, PS Semen Bosowa, PSM U-21, PS Swadiri, Persiban Bantaeng, Persim Maros, PS Bina Asih, PS Lau Huru, PS Persiwa Wajo, PS Pertamina, hingga PS Bina Marga. [Antara]
Cegah Kecurangan, Turnamen Bola di Sulsel Ini Ajak Tim Forensik
Arsito Hidayatullah Suara.Com
Kamis, 24 Desember 2015 | 12:59 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
10 Tahun Jokowi untuk Sepakbola Indonesia: Ibarat Naik Rollercoaster
18 Oktober 2024 | 09:35 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Bola | 13:38 WIB
Bola | 13:29 WIB
Bola | 13:02 WIB
Bola | 12:40 WIB
Bola | 11:49 WIB