Suara.com - Hari ini, 51 tahun yang lalu, Marco van Basten lahir di Utrecht, Belanda. Pemilik nama lengkap Marcel van Basten ini adalah mantan jawara lapangan hijau Belanda yang kini menjabat sebagai asisten pelatih timnas Belanda.
Salah satu striker terhebat yang pernah ada, itulah Van Basten. Striker jangkung yang satu ini terkenal unggul dalam melakukan penyelesaian. Dirinya juga acapakali mencetak gol spektakuler dengan aksi akrobatik.
Modal skill luar biasa itu mengantarnya sukses di dua klub yang ia bela sepanjang kariernya, yakni Ajax dan AC Milan.
Van Basten belajar mengolah si kulit bundar sejak usia 6 tahun. Memperkuat UVV Utrecht dan Elinkwijk di usia belasan, Van Basten memulai karier seniornya bersama Ajax Amsterdam. Tujuh tahun bersama Ajax, Van Basten membantu merebut tiga trofi Eredivisie, dan satu Piala Winners.
Van Basten sudah akrab sekali dengan gelar top skorer. Saat di Ajax, empat musim berturut-turut dirinya menjadi pencetak gol terbanyak di Liga Belanda. Iapun meraih penghargaan Sepatu Emas musim 1985/1986, di mana ia mencetak 37 gol di 26 laga.
Tahun 1987, Van Basten hijrah ke tanah Italia dan Milan yang jadi persinggahan selanjutnya. Popularitas dan prestasi Van Basten kian meroket. Bersama Diavollo Rosso, Van Basten empat kali merengkuh gelar Scudetto Serie A, dan dua kali mengangkat trofi Liga Champions. Saat di milan pulalah, Van Basten tiga kali menyabet gelar pemain terbaik dunia, Ballon d'Or.
Sayang, karier gemilang Van Basten harus berakhir lebih awal. Ia menyatakan pensiun dini pada 17 Agustus 1995, saat dirinya masih berusia 30 tahun lantaran dibekap cedera engkel selama dua tahun.
Selepas pensiun, Van Basten mengambil kursus kepelatihan di Asosiasi Sepak Bola Kerajaan Belanda (KNVB). Debut karier kepelatihannya dimulai di Ajax B pada musim 2003/2004.
Tahun 2004, Van Basten ditunjuk sebagai pelatih timnas Belanda. Penunjukan itu terbilang kontroversial pasalnya Van Basten baru saja merambah dunia kepelatihan. Gagal mempersembahkan satupun gelar bagi Tim Oranje, Van Basten pindah ke Ajax namun hanya setahun usai gagal membawa klub itu masuk kualifikasi Liga Champions.
Sempat mundur dari kepelatihan dan menjadi pengamat, Van Basten kembali jadi pelatih pada tahun 2012. Klub yang ia latih kala itu adalah Heerenveen. Dua tahun kemudian, dirinya mengasuh AZ Alkmaar. Hanya setahun, Van Basten memutuskan mengambil posisi asisten pelatih timnas Belanda yang sedang lowong dan menjabat hingga kini.