Menpora: Setelah Piala Presiden Ada Piala Panglima TNI

Ardi Mandiri Suara.Com
Senin, 19 Oktober 2015 | 23:13 WIB
Menpora: Setelah Piala Presiden Ada Piala Panglima TNI
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi (tengah) menghadiri rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/9).[Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Imam Nahrowi, mengatakan, setelah turnamen sepak bola Piala Presiden 2015 berakhir pada 18 Oktober, kemungkinan awal November ada Piala Panglima TNI.

"Masih ada beberapa turnamen, paling tidak ada dua, Piala Panglima TNI, dan turnamen beberapa kelompok umur," kata Imam di Istana Negara Jakarta, Senin.

Ia menyebutkan Piala Panglima TNI akan diikuti gabungan peserta Piala Presiden dan di Piala Kemerdekaan.

"Saya belum tahu persis karena nanti operatornya akan kami panggil dulu, operatornya juga belum ditetapkan," katanya.

Ia menyebutkan Piala Panglima TNI ditargetkan terlaksana paling tidak awal November 2015.

"Ini tinggal beberapa hari ke depan. Semoga tanggal 24 sudah 'fix' siapa operatornya dan pesertanya karena harapan saya Persipura juga ikut, Persebaya yang baru juga ikut, dan beberapa klub yang lain," katanya.

Imam juga menyebutkan asosiasi pemain profesional yang sudah bermain dalam Piala Kemerdekaan dan Piala Presiden menginginkan disegerakannya putaran liga.

"Tetapi ada syarat-syarat seperti yang mereka harapkan, ada perlindungan dan pemenuhan hak-hak pemain. Selain itu, tidak semata-mata untuk kepentingan industri yang memberikan hanya perhatian yang penuh kepada klub tapi juga masa depan pemain.

Ia menyebutkan, hal itu menjadi salah satu yang akan dirumuskan nanti dalam statuta bagi federasi baru.

Ia juga menyebutkan selama PSSI dibekukan, turnamen akan jalan terus dan tidak boleh berhenti.

"Urusan PSSI-nya nanti kita tunggu kedatangan FIFA. Kalau FIFA datang kita akan beritahu semuanya bahwa pemerintah itu berharap FIFA mendengar dan memberikan porsi keterlibatan yang lebih kepada pemerintah," katanya.

Setahun Pemerintahan Sementara itu mengenai satu tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Imam menyatakan bangga dengan kepemimpinan Jokowi-JK.

"Saya bangga punya pemimpin seperti beliau, sangat tegas, sangat luas, bijak dan tentunya semua yang diperintahkan kepada pembantu-pembantunya itu demi kemaslahatan masyarakat dan tentu lebih banyak mendorong agar 'legacy'-nya bukan semata materi, melainkan juga 'mindset'--cara berpikir, cara bertindak--dan kita harus betul-betul menghargai khasanah Indonesia dengan segala kekayaannya," katanya.

Menurut dia, prinsip-prinsip itu yang diberikan Presiden kepada para pembantu utamanya.

"Terkait olahraga, beliau memberikan perhatian penuh kepada reformasi dan tata kelola olahraga. Jadi tidak boleh lagi berdiam diri menyerahkan pada pihak lain, tapi harus terlibat berkoordinasi dan memberikan kepastian pada olahraga, atlet, pelatih dan seluruh pelaku olahraga," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI