Suara.com - Hari ini, 38 tahun yang lalu, Andre Villas Boas lahir di Porto, Portugal. Pemilik nama lengkap Luis Andre de Pina Cabral e Villas Boas ini adalah pelatih papan atas Eropa yang kini menangani klub Rusia, Zenit Saint Petersburg.
Boas didapuk jadi arsitek Zenit sejak 18 Maret 2014, satu hari setelah Zenit terdepak dari kompetisi Liga Champions musim 2013/2014 usai kalah agregat dari Borussia Dortmund di babak 16 besar. Di tangan Boas, Zenit finis di runner up klasemen akhir Liga Premier Rusia musim 2013/2014 dan sukses merebut gelar juara Liga Premier Rusia musim 2014/2015.
Ia pula yang membawa Zenit masuk kualifikasi Liga Champions dua musim berturut-turut. Namun, tanggal 10 September lalu, Boas mengumumkan niatnya untuk meninggalkan Zenit pada akhir musim 2015/2016 yang tengah bergulir.
Sebelum menukangi Zenit, Boas melatih Tottenham Hotspur selama dua musim. Tetapi, Boas tidak mempersembahkan satu gelarpun bagi Spurs.
Nasibnya itu tak jauh berbeda dengan ketika dirinya duduk di kursi manajer Chelsea. Boas gagal mempersembahkan trofi buat klub milik taipan Roman Abramovich itu. Taktiknya untuk menghentikan serangkaian kekalahan yang dialami klub justru berbuah petaka. Ia dipecat dan digantikan asistennya, Roberto Di Matteo.
Padahal, sebelum hijrah ke Stamford Bridge, Boas sudah punya nama besar di Portugal. Jadi arsitek Porto, Boas merebut trofi Primeira Liga, Taca de Portugal, Supertaca Candido de Oliviera, hingga Liga Europa, semua dalam satu musim.
Dengan prestasinya itu, Boas tercatat sebagai pelatih termuda ketiga dunia yang memenangkan Primeira Liga. Ia juga tercatat sebagai pelatih termuda yang pernah meraih trofi kompetisi Eropa, yakni pada usia 33 tahun 213 hari.
Uniknya, pelatih jempolan ini tak pernah jadi pemain seperti kebanyakan pelatih hebat lainnya. Pelatih yang mengawali kariernya bersama Academia ini menjalani kursus kepelatihan FA atas bantuan dari Sir Bobby Robson, legenda Inggris yang membantu The Three Lions merebut Piala Dunia 1966.