Suara.com - Hari ini, 27 tahun yang lalu, Mesut Ozil lahir di Gelsenkirchen, Jerman. Ozil adalah gelandang Jerman yang kini memperkuat raksasa Liga Premier Inggris, Arsenal.
Mengagumkan, mungkin itulah satu kata paling tepat untuk menggambarkan sepak terjang Ozil di panggung Liga Inggris musim 2015/2016 ini. Ungkapan itu tentu tak berlebihan jika melihat statistik permainan dari gelandang berdarah Turki pada musim yang tengah bergulir.
Seperti dilansir Whoscored.com, Ozil tercatat melakukan passing penting tiap 18,9 menit sekali dengan tingkat keakuratan 89,1 persen, angka yang amat memuaskan buat seorang playmaker. Berangkat dari statistik tersebut, boleh dikata Ozil merupakan playmaker paling menonjol di Liga Premier Inggris musim ini.
Melakoni tujuh dari delapan laga awal yang dimainkan Arsenal musim ini, Ozil sudah mengemas satu gol, dan membantu Tim Gudang Peluru bertahan di posisi dua klasemen Liga Premier Inggris.
Didatangkan dari Real Madrid pada musim 2013/2014, Ozil jadi salah satu transfer terbaik yang dibuat Arsenal pada musim itu. Musim perdananya bersama klub London Utara, Ozil mencicipi trofi Piala FA. Bermitra dengan Alexis Sanchez, mantan pemain Barcelona yang didatangkan di awal musim 2014, Ozil kembali mengangkat trofi Piala FA.
Sebelum berseragam Arsenal, gelandang yang membawa Der Panzer menjuarai Piala Dunia 2014 dan finis sebagai runner up Piala Dunia 2010 ini merupakan punggawa Real Madrid. Tiga musim merumput di Santiago Bernabeu, Ozil mencicipi satu gelar La Liga dan satu trofi Copa del Rey.
Messi Jerman, Zidane Jerman, atau Sang Gagak, hanyalah tiga dari sederet julukan yang pernah disematkan pada sosok bertinggi badan 180 sentimeter ini berkat skill dan kontribusinya bagi tiap tim yang ia perkuat di sepanjang perjalanan kariernya. Duet mautnya bersama Mario Gotze di lapangan tengah timnas Jerman pun punya julukan tersendiri, Gotzil.
Gelandang yang selalu mendaraskan ayat Al Quran sebelum berlaga ini adalah sosok dermawan. Hal itu ia buktikan saat menyumbangkan uang hadiah juara Piala Dunia 2014 untuk biaya pengobatan 23 anak Brasil yang sakit sebagai rasa terima kasih atas keramahtamahan rakyat Brasil pada penyelenggaraan Piala Dunia.