Thiago Silva, Tembok Tak Tertembus di Lini Belakang Les Parisiens

Ruben Setiawan Suara.Com
Selasa, 22 September 2015 | 09:00 WIB
Thiago Silva, Tembok Tak Tertembus di Lini Belakang Les Parisiens
Thiago Silva (kiri) dan Anthony Martial (kanan). (Reuters/Eric Gaillard)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hari ini, 31 tahun yang lalu, Thiago Silva lahir di Rio de Janeiro, Brasil. Pemilik nama lengkap Thiago Emiliano da Silva ini adalah bek asal Negeri Samba yang kini memperkuat lini belakang Paris Saint-Germain.

Salah satu bek terbaik yang berlaga di Ligue 1 Prancis, itulah Silva. Setelah menepi enam pekan sejak bergulirnya musim 2015/2016, Silva kembali merumput. Dengan Silva bertugas di garis pertahanan, Les Parisiens tak pernah kalah di enam laga terakhir, di mana empat diantaranya menang dengan clean sheet, sementara dua lainnya seri.

Bek bertinggi badan 183 sentimeter ini memang amat diandalkan di garis pertahanan. Pada awal kebersamaannya dengan PSG di musim 2012, Silva langsung menunjukkan kelasnya. Pada 14 dari 22 liga yang ia mainkan, PSG tak kebobolan satu gol pun.

Tiga musim merumput di Parc des Princes, tiga kali pula dirinya mencicipi trofi juara Ligue 1. Kini, di bawah asuhan pelatih Laurent Blanc, Silva dan kolega mengincar trofi musim 2015/2016.

Tembok bata yang kokoh, demikian julukan yang didapat Silva dari para fans PSG. Seakan mampu meramal pergerakan penyerang lawan, Silva selalu ada di posisi yang tepat untuk menghalau dan mematahkan serangan musuh.

Bersinar di liga domestik, Silva tak boleh lengah di Liga Champions. Pasalnya, bukan tak mungkin kapten timnas Brasil itu harus bekerja ekstra keras demi menghalau striker-striker klub-klub raksasa Eropa macam Barcelona, Real Madrid, dan Chelsea.

Adalah Fluminese, klub pertama yang jadi batu loncatan Silva untuk masuk ke dunia sepak bola profesional. Pindah dari satu klub ke klub lainnya, Silva dapat peluang ke Eropa saat memperkuat Juventude.

Terbang ke Portugal untuk memperkuat Porto B, Silva lalu pindah ke Dynamo Moskow setahun kemudian. Sempat dua tahun pulang ke kampung untuk kembali memperkuat tim lamanya, Fluminense, Silva dibeli Milan pada tahun 2009.

Tiga musim berseragam Rossonerri, Silva kian matang. Sukses mempersembahkan gelar Scudetto Serie A musim 2010/2011, Silva membuat PSG kepincut. Pemain itu pun pindah ke Paris pada akhir musim 2011/2012.

REKOMENDASI

TERKINI