Fans Klub Corinthians Dirikan Partai Politik di Brasil

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 27 Agustus 2015 | 06:33 WIB
Fans Klub Corinthians Dirikan Partai Politik di Brasil
Para fans klub Corinthians mendukung klubnya dalam sebuah laga Serie A Brasil, Mei 2015 [Reuters/Paulo Whitaker].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pendukung klub sepak bola Corinthians di Brasil mendirikan partai politik dan berambisi menempatkan perwakilan mereka di parlemen dalam pemilihan umum mendatang, demikian dikatakan ketua partai itu Rabu (26/8/2015).

Organisasi bernama Partai Nasional Corinthians (PNC) itu berharap bisa mendulang dukungan tidak saja dari para fans Corinthians tetapi juga dari klub-klub sepak bola yang tidak puas dengan kondisi politik Brasil saat ini.

"Ada ketidakpuasan dengan politik dewasa ini," kata Juan Morena (38), presiden PNC yang juga berprofesi sebagai dokter gigi.

"Tujuan kami adalah untuk menarik perhatian warga Brasil," imbuh dia.

Brasil saat ini sedang mengalami krisis politik. Tingkat pengangguran dan inflasi juga sedang tinggi. Perekonomiannya sedang lesu dan banyak pejabat pemerintah yang tengah diperiksa polisi karena diduga terlibat dalam kasus korupsi.

Adapun PNC, kata Morena, tidak mengusung ideologi kiri atau kanan. Tetapi partai ini hanya akan fokus pada penyediaan akses yang lebih luas terhadap kesehatan, pendidikan, olah raga, dan lingkungan hidup.

Moreno mengaku bahwa gerakan ini terinspirasi oleh para pesepak bola yang aktif dalam dunia politik. Salah satu yang paling menonjol adalah para pesepak bola yang menggagas gerakan Demokrasi Corinthians pada awal 1980an.

Gerakan itu dipimpin oleh kapten tim nasional Brasil, Socrates dan dua rekannya, Casagrande serta Wladimir. Mereka menggunakan pendekatan demokratis di dalam manajemen klub Corinthians dan memberikan hak kepada para pemain untuk terlibat aktif dalam memutuskan kebijkan-kebijakan klub, termasuk dalam pembelian pemain dan pembagian bonus.

Ketika gerakan itu digagas Brasil sedang dipimpin oleh rezim diktator militer. Gerakan itu sendiri dinilai penting dalam memperkenalkan gagasan demokrasi di Brasil dan membantu transisi pemerintahan dari militer ke sipil. (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI