Suara.com - Pelatih tim nasional Kosta Rika U-23, Paulo Wanchope memutuskan mundur dari jabatannya. Hal itu dilakukan Wanchope usai dirinya diberitakan terlibat baku hantam dengan seorang pria usai timnya bermain imbang tanpa gol dengan Panama di babak kualifikasi Olimpiade.
"Setelah pejabat Federasi Sepak Bola Kosta Rika, Fudefutbol, bertemu dengan Paulo Cesar Wanchope, pelatih tersebut memutuskan untuk meletakkan jabatannya sebagai pelatih tim nasional," kata pejabat Fudefutbol.
Menanggapi peristiwa itu, Wanchope meminta maaf kepada fans Kosta Rika dan Panama atas kelakuannya tersebut. Wanchope mengaku bahwa dirinya kehilangan kendali setelah tidak diperbolehkan memasuki lapangan usai pertandingan.
"Kita hanyalah manusia, dan reaksi saya memang tidak bisa diterima," tukas Wanchope dalam sebuah konferensi pers usai pertemuan dengan Fudefutbol.
"Apa yang saya perbuat, semoga tidak menjadi aib bagi anda semua," tegasnya.
Peristiwa tersebut berawal saat Wanchope hendak memasuki lapangan. Saat itu seorang pria menghentikan Wanchope sehingga terjadi adu mulut.
Pria tersebut mendorong Wanchope, sehingga pelatih 39 tahun itu kehilangan keseimbangan dan jatuh mengenai anak kecil. Wanchope pun kehilangan kesabaran dan melayangkan pukulan yang dibalas tendangan oleh lawannya.
Perkelahian tersebut memicu tawuran setelah sejumlah orang yang berada di lokasi ikut baku hantam. Perkelahian itupun akhirnya berhenti setelah Wanchope dan lawannya dilerai. (Reuters)
Usai Baku Hantam, Pelatih Ini Letakkan Jabatan
Syaiful Rachman Suara.Com
Kamis, 13 Agustus 2015 | 10:30 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
REKOMENDASI
TERKINI