PSSI Sebut Keberadaan BOPI Penyebab Terhentinya Kompetisi ISL

Ruben Setiawan Suara.Com
Kamis, 06 Agustus 2015 | 05:41 WIB
PSSI Sebut Keberadaan BOPI Penyebab Terhentinya Kompetisi ISL
Tim pembela PSSI Aristo Pangaribuan (kedua kanan) dan Togar M. Nero (kanan) memberi keterangan usai sidang perdana gugatan PSSI [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia menolak keterlibatan Badan Olahraga Profesional Indonesia dalam menggulirkan kompetisi sepak bola profesional karena keberadaan BOPI dinilai memperpanjang rantai birokrasi.

"BOPI itu malah memperpanjang rantai birokrasi yang justru berakibat berhentinya kompetisi ISL," kata Direktur Hukum PSSI Aristo Pangaribuan seperti dikutip dari laman resmi PSSI di Jakarta, Rabu.

Menurut Aristo, posisi BOPI dalam Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional (SKN) tidak diperlukan di PSSI.

Padahal, sebelum ini BOPI sudah mengambil alih fungsi-fungsi instansi lembaga hukum, salah satunya kantor pajak sehingga BOPI dianggap telah memutuskan sesuatu tanpa melalui prosedur yang sewajarnya.

"Semua kegiatan sepak bola baik turnamen maupun kompetisi atas perintah Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, sudah sangat jelas bahwa itu harus dilakukan oleh induk cabang olahraga dalam hal ini PSSI," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, untuk kompetisi ISL 2015/2016 PSSI tidak akan melibatkan BOPI dalam proses izin untuk menggulirkan kompetisi sepak bola profesional.

"Selama ini BOPI selalu mengatasnamakan mewakili pemerintah, padahal tidak memiliki dasar verifikasi," ujarnya.

Sependapat dengan Aristo, juru bicara PSSI Tommy Welly menjelaskan bahwa sejumlah pasal dalam UU SKN tidak ada yang mengharuskan PSSI melibatkan BOPI dalam menggelar kompetisi.

Dia mengatakan BOPI tidak diperlukan selama ada induk cabang olahraga.

Bahkan ia menyebut keberadaan BOPI dapat memberi peluang terjadinya "break away league" atau liga yang diharamkan di seluruh dunia karena diselenggarakan luar federasi.

BOPI pernah mendukung penyelenggaraan Liga Primer Indonesia (LPI) 2010 tanpa rekomendasi PSSI.

Hal serupa berulang pada 2012 ketika ISL digulirkan oleh Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) tanpa rekomendasi PSSI.

Pada Senin (3/8/2015), Wakil Ketua Umum PSSI Hinca Pandjaitan mengatakan PSSI akan menggulirkan ISL pada minggu ketiga Oktober 2015.

Selain kompetisi ISL, rapat Komite Eksekutif PSSI juga memutuskan pelaksanaan beberapa turnamen lain, yaitu Kompetisi Divisi Utama yang akan dimulai minggu kedua November 2015, Kompetisi Liga Nusantara dimulai November 2015 atau Januari 2016, dan Kompetisi Kelompok Umur dimulai Februari 2016.

"Kami juga akan menjalankan Piala Proklamasi pada 15 Agustus 2015 antara Arema Malang dengan Persib Bandung yang lokasinya kemungkinan besar di Bandung," kata Hinca.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI