Suara.com - Hari ini, 51 tahun yang lalu, Jurgen Klinsmann lahir di Goppingen, Jerman. Klinsmann adalah mantan jawara lapangan hijau yang menukangi tim nasional Amerika Serikat sejak tahun 2011 silam.
Resmi dikontrak sebagai manajer Timnas AS pada 29 Juli 2011, tepat sehari sebelum ulang tahunnya yang ke-47, karier Klinsmann awalnya tak mulus. Kerap menuai kegagalan karena formula tim yang kurang pas, mantan manajer Bayern Munich itu sering dihujani kritik.
Ketekunannya membuahkan hasil pada bulan Februari 2012. Klinsmann berhasil memimpin AS mengalahkan Italia, tim peraih empat gelar juara Piala Dunia. Kendati hanya laga persahabatan, kesuksesan Klinsmann itu sudah cukup untuk membungkam kritik.
Predikat pelatih bertangan dingin kian melekat saat dirinya sukses membawa AS menjuarai Piala Emas CONCACAF tahun 2013 saat mengalahkan Panama di final. Sayang, kesuksesan itu tidak terulang lagi di Piala Dunia 2014. Klinsmann harus rela anak-anak asuhnya kandas di babak 16 besar.
Sebelum menangani The Yanks, Klinsmann terlebih dahulu mengasah kemampuannya sebagai arsitek lapangan hijau bersama Bayern Munich dan Timnas Jerman. Mengasuh Der Panzer dua tahun lamanya, manajer yang fasih berbahasa Inggris, Prancis, dan Italia ini, melakukan banyak sekali perubahan, termasuk regenerasi skuat yang kian menua.
Prestasinya tak jelek-jelek amat. Ia berhasil membawa Jerman finis sebagai runner-up kedua Piala Dunia 2006, torehan yang amat mengagumkan bagi seorang 'anak kemarin sore' di dunia kepelatihan. Bahkan, atas kesuksesannya, Klinsmann sempat dapat julukan baru, Kaiser yang artinya Sang Kaisar.
Kini, banyak pengamat yang menilai posisi mantan juru gedor Bayern Munich, Inter Milan, dan Tottenham Hotspur itu di kursi kepelatihan timnas AS agak rapuh. Gagal meraih tiket ke final setelah dikalahkan Jamaika di semifinal Piala Emas 2015, kebersamaan Klinsmann dengan The Yanks diramalkan bakal tak sekuat sebelumnya.
Lelaki yang menikahi mantan model AS, Debbie Chin ini, paling diingat akan keberhasilannya memboyong trofi Piala Dunia dari Italia ke Jerman Barat pada tahun 1990. Mantan striker yang hobi menerbangkan helikopter ini masuk di jajaran 125 Pemain Terbaik versi FIFA.