Jaap Stam dan Cerita Kontroversi Autobiografi Bek Oranje di MU

Ruben Setiawan Suara.Com
Jum'at, 17 Juli 2015 | 09:00 WIB
Jaap Stam dan Cerita Kontroversi Autobiografi Bek Oranje di MU
Jaap Stam. (Twitter)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hari ini, 43 tahun yang lalu Jaap Stam lahir di Kampen, Belanda. Lelaki yang dilahirkan dengan nama Jakob Stam ini adalah mantan bintang lapangan hijau yang pernah sukses bersama Manchester United dan beberapa klub raksasa Eropa lainnya.

Salah satu bek terbaik yang pernah dipunya Eropa, itulah Jaap Stam. Stam paling diingat saat memperkuat PSV Eindhoven dan Manchester United.

Bek jebolan akademi DOS Kampen ini jadi pemain kunci PSV pada musim 1996/1997 setelah dibeli dari Willem II. Dua musim memperkuat PSV, Stam sekali mencicipi trofi Eredivisie dan Piala KNVB.

Tahun 1998, Stam dibeli Manchester United. Pindah ke Old Trafford, Stam membukukan rekor nilai transfer termahal untuk seorang bek kala itu.

Tiga musim berseragam Setan Merah, tiga kali pula dirinya membantu MU merajai Liga Premier Inggris. Sepanjang kariernya bersama Manchester United, Stam juga merebut satu trofi Liga Champions dan satu trofi Piala FA.

Awal musim 2001/2002, Stam secara tiba-tiba dijual ke Lazio. Konon kabarnya, ia dijual setelah manajer MU Sir Alex Ferguson marah karena Stam meluncurkan buku otobiografinya yang berjudul Head to Head. Pasalnya, dalam buku tersebut, Stam mengklaim bahwa Ferguson membelinya tanpa persetujuan dari PSV.

Namun, isu tersebut dibantah Fergie. Manajer legendaris Setan Merah itu mengatakan, dirinya melepas Stam karena mendapat tawaran bagus dari Lazio.

Di Lazio, Stam kembali berulah. Ia dilarang bermain selama lima bulan setelah kedapatan mengkonsumsi steroid nadrolone yang terlarang.

Tiga tahun di Lazio, Stam pindah ke Milan. Bersama Rossoneri, Stam hampir saja merebut trofi Liga Champions tahun 2005 jika saja timnya tidak dipecundangi Liverpool lewat adu penalti di final.

Di bursa transfer pertengahan musim 2006, Stam pulang ke Belanda. Bedanya, ia tidak lagi membela PSV, namun Ajax. Musim pertamanya bersama Ajax, Stam membantu merebut trofi Eredivisie dan Johan Cruijff Shield. Jelang pertengahan musim berikutnya, Stam memutuskan gantung sepatu.

Setahun kemudian, Stam kembali ke Manchester United. Namun, bukan sebagai pemain melainkan agen pencari bakat yang bertanggung jawab atas kawasan Amerika Selatan. Sempat menjadi asisten pelatih di PEC Zwolle, Stam diikat kontrak tiga tahun bersama Ajax sebagai asisten pelatih pada awal musim 2013/2014.

REKOMENDASI

TERKINI