Casillas, Kapten Bernasib Tragis di Bernabeu

Syaiful Rachman Suara.Com
Senin, 13 Juli 2015 | 06:33 WIB
Casillas, Kapten Bernasib Tragis di Bernabeu
Iker Casillas saat mengucapkan selamat tinggal kepada Real Madrid (12/7) [Reuters/Andrea Comas]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kapten Real Madrid, Iker Casillas, baru saja mengakhiri kiprahnya bersama Los Galacticos. Minggu (12/7/2015), Casillas mengucapkan selamat tinggal lewat sebuah konferensi pers yang berlangsung di Santiago Bernabeu.

Di Bernabeu, Casillas memiliki nama besar. Nama pemain yang merupakan produk asli Real Madrid tersebut bak pahlawan mengingat banyaknya trofi yang sudah diraihnya.

Namun, seperti halnya sebuah cerita, kisah kepahlawanan tentu akan berakhir. Dan yang membedakan hanyalah akhir dari kisah tersebut, bahagia atau tragis.

Dalam kisah Casillas, nasib pemain yang telah mengenakan jersey Real Madrid sejak berusia sembilan tahun ini bisa dikatakan tragis. Hanya lantaran menginginkan penjaga gawang baru, Casillas yang sejak tahun 1999 mengawal mistar tim senior Madrid dibuang bak barang usang oleh presiden Madrid Florentino Perez.

"Casillas diperlakukan dengan sangat baik oleh mantan presiden Lorenzo Sanz dan Ramon Calderon. Tapi tidak oleh Florentino Perez," tukas Jose Luis Casillas dan Maria del Carmen Fernandez, orangtua Casillas, sesaat setelah anaknya diumumkan menjadi punggawa FC Porto, seperti dilansir Football Espana.

"Presiden ini (Perez) tidak pernah menyukai Casillas karena tubuhnya yang pendek. Iker mengalami tekanan psikologi yang berat dan diperlakukan berbeda dengan pemain lainnya," sambung mereka.

Jika kita melihat sedikit ke belakang, bisa dikatakan nasib Casillas di Bernabeu berubah setelah dirinya mengantar Spanyol menjuarai Piala Eropa 2012 lalu. Tepatnya saat Madrid ditukangi oleh pelatih berjuluk The Special One, Jose Mourinho.

Di musim terakhir Mourinho bersama Madrid, yaitu musim 2012/13, kabar soal renggangnya hubungan antara Casillas dengan Mou merebak. Hal itu dipicu oleh keputusan Mou memainkan Antonio Adan ketimbang Casillas saat menghadapi Malaga.

Di awal tahun 2013, Casillas semakin tersisihkan dengan keputusan Mourinho memboyong Diego Lopez dari Sevilla. Saat itu, Mou beralasan membutuhkan penjaga gawang baru menyusul cedera tangan yang dialami Casillas.

Sepeninggal Mourinho, nasib Casillas di Bernabeu sempat membaik. Bahkan dibawah asuhan pelatih Carlo Ancelotti, Casillas turut mengantar Madrid meraih La Decima atau trofi ke 10 Liga Champions.

Namun, prestasi tersebut seakan tidak berarti. Keinginan Casillas untuk pensiun di Real Madrid yang sebelumnya telah disetujui Perez seakan dilupakan menyusul perginya Ancelotti di akhir musim 2014/15 lalu.

Ngotot mendatangkan David de Gea dari Real Madrid, Perez pun membuang Casillas, kapten yang telah mempersembahkan lima trofi La Liga dan tiga trofi Liga Champions bagi Real Madrid.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI