Komentari "Match Fixing", Menpora Nilai Roy Suryo Cari Panggung

Arif Sodhiq Suara.Com
Jum'at, 03 Juli 2015 | 19:25 WIB
Komentari "Match Fixing", Menpora Nilai Roy Suryo Cari Panggung
Menpora Imam Nahrawi (kanan) [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menilai komentar yang dikatakan Roy Suryo soal rekaman pembicaraan yang diduga match fixing hanya sebatas mencari panggung di tengah polemik persepakbolaan nasional.

"Saya kenal baik dengan beliau. Tapi untuk masalah ini kami kira hanya cari panggung. Kalau mencari panggung yang lebih baiklah, apalagi kalau punya kemampuan seperti itu (telematika)," ujar Imam Nahrawi di sela Workshop Piala Kemerdekaan di Jakarta, Jumat (3/7/2015).

Jika mantan menpora itu mempunyai kemampuan, kata dia, seharusnya mafia sepak bola bisa terungkap. Hanya saja, saat Kemenpora dipimpin Roy Suryo permasalahan yang saat ini mencuat belum bisa terselesaikan.

"Saya meminta kepada bapak Roy Suryo jangan menari di gendang orang lain," kata mantan sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

Sebelumnya mantan menpora Roy Suryo berbicara lantang jika rekaman dugaan match fixing saat pertandingan Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2015 di Singapura hanya rekayasa atau sengaja dibuat untuk kepentingan pihak tersebut.

Bahkan, pria yang juga dikenal sebagai ahli telematika menegaskan jika rekaman dugaan yang dilakukan pelaku match fixing atau pengaturan pertandingan dilakukan di Kantor Kemenpora.

"Tidak benar dilakukan di Kemenpora. Jika ada seseorang yang biasa mengatur skor memperdengarkan itu saya kita biasa saja. Apalagi sejak Tim Sembilan dibentuk itu sudah terjadi," kata pria asal Jawa Timur itu.

Hingga saat ini polemik persepakbolaan nasional masih berlangsung. Bahkan Kemenpora melalui Tim Transisi mulai bergerak cepat dengan menggelar turnamen yang salah satunya lewat Piala Kemerdekaan 2015.

Saat ini sudah ada 20 klub Divisi Utama yang akan berperan. Bahkan ada beberapa klub dari Indonesia Super League (ISL) yang berminat untuk turun. Hanya saja, pihak Tim Transisi belum menjelaskan dengan detail nama klubnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI