Suara.com - Hari ini, 28 tahun yang lalu, Samir Nasri lahir di Marseille, Prancis. Nasri adalah gelandang berkewarganegaraan Prancis yang kini masih berseragam Manchester City.
Gelandang yang cepat, kreatif, dan mampu membaca permainan, demikian Nasri dikenal di lapangan hijau. Banyak pengamat yang menyamakan kemampuan dan gaya bermain Nasri dengan legenda Prancis, Zinedine Zidane dan Robert Pires, kendati dirinya tak mau disamakan dengan keduanya.
Empat musim bergabung dengan Manchester City, Nasri sudah mencicipi dua kali gelar juara Liga Premier, yakni pada musim 2011/2012 dan 2013/2014. Sayang, musim ini, Nasri dan kolega gagal mempertahankan gelar tersebut dan merelakannya kepada Chelsea.
Nasri, sama seperti Zidane, adalah lelaki keturunan Aljazair. Ayah dan ibunya sama-sama lahir di Prancis, namun kakek dan neneknya memang imigran yang datang dari Aljazair. Kakak tertua dari empat anak ini adalah salah satu pemain Muslim di skuat The Citizens.
Nasri sudah tertarik pada sepak bola sejak usia belia. Nasri awalnya menempa kemampuannya di jalanan, bersama anak-anak seusianya. Pindah dari satu kesebelasan ke kesebelasan lainnya, Nasri akhirnya menembus akademi muda Marseille.
Berhasil menunjukkan penampilan yang memukau, Nasri direkrut ke tim senior, setelah pengelola klub berupaya keras mempertahankan pemain berbakat itu dari incaran Arsenal, Chelsea, Liverpool dan Newcastle United. Empat musim membela Marseille, Nasri hijrah ke Inggris dan Arsenal yang dipilih.
Empat tahun memperkuat klub berjuluk The Gunners, Nasri pindah ke Manchester City. Di timnas Prancis sendiri, Nasri sudah melakoni 41 laga, termasuk kompetisi EURO 2008 dan EURO 2012. Pada 9 Agustus 2014, Nasri memutuskan pensiun dari timnas walaupun saat itu usianya baru 27 tahun.