Mantan Pelatih Siap Jadi Saksi dalam Kasus Pengaturan Skor

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 18 Juni 2015 | 05:59 WIB
Mantan Pelatih Siap Jadi Saksi dalam Kasus Pengaturan Skor
Ilustrasi pengaturan skor sepak bola (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan pelatih Persidafon Jayapura dan Persegres Gresik Agus Yuwono serta mantan pelatih Persipur Purwodadi, Gunawan menyatakan siap menjadi saksi dalam kasus pengaturan skor sepak bola Indonesia yang dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri.

"Bahwa apa yang saya sampaikan ini yang saya alami langsung, saya lihat apa adanya, saya jujur. Kalau diminta bersaksi, saya siap," kata Agus di Jakarta, Rabu (17/6/2015) malam.

Agus Yuwono mengakui adanya pengaturan skor di kompetisi sepak bola tanah air.

"Selama saya menangani klub sepak bola pernah tiga kali mengalami penawaran pengaturan skor," kata Agus.

Ia pernah ditawari uang sebesar Rp150 juta hingga Rp200 juta untuk mengatur skor pertandingan yang akan dilakukan oleh klubnya.

"Saya ditawarkan uang Rp150 juta, imbalannya meminta (kekalahan Persidafon) skor 3-0 atau 3-1. Saya tidak mau karena saya ingin menang, dan saya serahkan ke manajemen," kata Agus menceritakan pertandingan pada tahun 2012.

Agus mengatakan kembali ditawarkan tambahan uang sebesar Rp50 juta sebelum pertandingan dimulai, namum ia tetap menolaknya.

Pelatih yang menangani Persik Kediri hingga dibubarkan pada 2015 tersebut menginginkan adanya penyelesaian kasus pengaturan skor sepak bola yang dilaporkan ke Bareskrim.

"Harapan saya ini ada ending-nya. Ada tersangkanya, diungkap buktinya. Betul-betul ada penyelesaian yang real, yang jadi korban siapa, yang jadi tersanka siapa dan harus mendapatkan hukuman. Demi perbaikan sepak bola kita," kata Agus.

Sementara Gunawan juga menyatakan kesiapannya untuk memberikan kesaksian di kepolisian terkait kasus pengaturan skor sepak bola nasional. Bahkan Gunawan sudah siap menanggung segala risiko yang akan dia terima karena berani mengungkap pelaku bandar pengaturan skor dan cara-cara pengaturan skor tersebut.

"Saya berangkat dari rumah melangkahkan kaki sampai di sini pun sudah penuh risiko, dan saya siap untuk memberikan kesaksian, dan saya berbicara apa adanya," kata Gunawan.

Gunawan mengakui bahwa klub Persipur Purwodadi yang ditukanginya pada 2013 melakukan praktik pengaturan skor.

Ia menjelaskan bahwa setiap melakukan pengaturan skor klub Persipur Purwodadi mendapatkan uang sebesar Rp400 juta per pertandingan. Sedangkan untuk pemain, kata Gunawan, mendapatkan Rp10 juta hingga Rp15 juta setiap terlibat dalam pengaturan skor per pertandingan.

Gunawan menyebutkan bayaran tersebut dilakukan pada pertandingan klub Persipur Purwodadi yang berlaga di kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia di tahun 2013. Lebih dari itu, bahkan klub-klub lain yang bermain di level kompetisi yang lebih tinggi dari Divisi Utama bisa mendapatkan uang lebih besar dari Rp400 juta.

"Oh iya jelas, (kalau ISL) lebih besar," kata dia. Namun Gunawan mengaku tidak tahu berapa nilai yang dibayarkan untuk pengaturan skor dalam klub ISL.

Pelatih yang menukangi Persipur Purwodadi sejak 2012 itu juga mengungkapkan bahwa hampir setengah dari klub yang berada di Divisi Utama terlibat praktik pengaturan skor. (Antara)

BACA JUGA:

Kartu Merah Pertama Neymar Bersama Timnas Brasil

Dikartu Merah, Neymar Keluhkan Wasit

Neymar Dikartu Merah, Ini Komentar Pelatih Brasil

5 Fakta Menarik Usai Brasil Ditaklukkan Kolombia

Soal Dugaan Pengaturan Skor, Ini Komentar Menpora

Wow, Galaksi Baru Ini Dinamai Cristiano Ronaldo

Hasil, Jadwal dan Klasemen Grup C Copa America 2015

Kolombia Tekuk Brasil, Neymar Dikartu Merah

Vincenzo Montella, Pesawat Kecil Roma yang Gagal di Fiorentina

Mengemudi Dalam Keadaan Mabuk, Vidal Minta Maaf

Pasca Kecelakaan, Vidal Tetap Bersama Skuat Cile

Argentina Tanpa Pelatih Saat Hadapi Jamaika

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI