Suara.com - Mantan Pelatih Persik Kediri, Agus Suyono mengatakan bahwa pengaturan skor dan mafia dalam sepakbola Indonesia benar-benar ada. Tidak tanggung-tanggung, dalam sebuah pertandingan saja, Klub yang diminta untuk kalah akan menerima uang senilai 400 juta rupiah.
"Iya, 400 juta sekali pertandingan, setiap pemain bisa mendapatkan 10-15 juta rupiah," kata Agus di Senopati, Jakarta Selatan, Rabu(17/6/2015).
Menurutnya, hal tersebut pernah dialami sendiri olehnya, dimana dirinya tiga kali disuap untuk diminta kalah dalam tiga pertandingan tersebut. Tetapi karena dirinya ingin mendapatkan angka dalam pertandingan tersebut, dia pun tidak mau dan ingin bermain dengan cara yang wajar.
Agus menambahkan, bahwa tawaran penyuapan tersebut dilakukan oleh dua orang yang berbeda dalam tiga pertandingan yang dijalani klubnya.
"Waktu ketika Persik ke Barito, saya didatangi oleh satu orang asing, meminta saya untuk mengalah, tapi saya bilang saya mau menang. Dia terus memaksa, dan mengatakan bahwa semuanya sudah diatur, saya tidak bisa buat apa-apa lagi, tetapi saya menolak uang 200 juta, dimana awalnya ditawarkan 150 juta kemudian ditambah 50 juta," cerita Agus.
Agus juga menambahkan bahwa 200 juta tersebut hanyalah ditujukan untuk pelatih saja. Namun, dia tidak mengetahui apakah uang yang ditolaknya itu diberikan ke manajemen atau tidak. Menurutnya yang melakukan itu adalah pihak bandar.
"Itu untuk pelatih saja, saya tidak tahu kalau itu ke manajemen atau tidak, itu urusan bandar," tutupnya.
Mengalah di Satu Pertandingan, Klub Dapat Rp400 Juta
Rabu, 17 Juni 2015 | 20:05 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Football Institute: Banyak Fans yang Kecewa dengan STY tapi Puas dengan PSSI
10 Januari 2025 | 22:45 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Bola | 23:50 WIB
Bola | 23:15 WIB
Bola | 23:10 WIB
Bola | 21:05 WIB
Bola | 20:25 WIB