Rencana Boaz Berkarier di Luar Negeri Didukung Masyarakat Papua

Reky Kalumata Suara.Com
Minggu, 31 Mei 2015 | 21:58 WIB
Rencana Boaz Berkarier di Luar Negeri Didukung Masyarakat Papua
Pemain Persipura Jayapura Boaz Salossa merayakan golnya ke gawang Pelita Bandung Raya di semifinal ISL 2014 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Selasa (4/11). ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masyarakat Kota Jayapura, Provinsi Papua, mendukung langkah kapten tim Boaz TE Solossa yang ingin berkarir di luar negeri karena sanksi dari Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) kepada Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI)

"Saya dukung kakak Boaz, jika ingin berkarir di luar negeri," kata Elin Mambrasar, warga Melati, Kelurahan Waimhorok, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua, Minggu (31/5/2015) malam.

Elin yang mengaku tergabung dalam 'Gabungan Anak Melati,' salah satu elemen pendukung tim Persipura itu mengatakan sudah sepantasnya jika mantan pemain terbaik nasional itu mencari peruntungan hidup di liga lainnya di luar Indonesia.

"Saya kira ini momentum yang tepat, pas Indonesia kena sanksi dari FIFA, Persipura tidak bisa bermain di AFC Cup. Para pemain sepak bola pasti libur, nah kalau memang ada tawaran dari klub luar mengapa tidak," kata perempuan muda asal Biak Numfor yang mengidolakan Boaz TE Solossa itu.

Purnama Hasan, wanita karir yang bekerja di perusahaan swasta lokal mengamini rencana pemain bernomor punggung 86 itu untuk mengasah kemampuan di liga luar negeri.

"Selain dapat bayaran yang layak dan pantas, otomatis Boaz akan mendapatkan segudang pengalaman. Nanti kalau sanksi dari FIFA sudah dicabut, kan Boaz bisa kembali ke Persipura," kata perempuan murah senyum itu.

Sementara itu sejumlah pendapat jejaring sosial terkait rencana Boaz bermain di liga liar negeri mendapat berbagai tanggapan.

"Siapa tidak kecewa, dengan semua yang terjadi terhadap Persipura dan orang Papua. Apa lagi Bochi (Boaz) yang sudah membela NKRI yang tidak punya perasaan..#ancor..#," kata Caroline Anita Roempoembo dalam akun FB-nya.

Sedangkan, Echi Hana dalam akun FB-nya mengatakan sumber daya alam Papua dikeruk sampai habis tetapi sumber daya manusianya tidak diberikan porsi sesuai kemampuannya.

"Intinya Papua si anak tirikan cuma sumber daya alamnya saja yang mereka mau ambil tapi sumber daya manusianya hitung jari, jadi yang dibilang kk Bochi (Boaz) memang saya setuju sekali kakak," kicaunya.

Seperti diberitakan sebelumnya, penyerang Persipura Boaz TE Solossa mempertimbangkan sejumlah tawaran klub profesional untuk berlaga di liga luar negeri karena sanksi dari FIFA kepada PSSI.

"Saya siap menerima tawaran bermain di klub luar negeri, jika sanksi dari FIFA masih berlaku di Indonesia," kata Boaz.

Pernyataan itu disampaikan kapten timnas Indonesia itu, menyusul kekecewaannya terdapat kisruh sepak bola tanah air yang berbuntut pada pencekalan klub-klub profesional, termasuk Persipura Jayapura berlaga di AFC Cup 2015.

"Beberapa waktu lalu, saya pernah ditawari oleh klub asal negara tetangga, tetapi saya menolak dengan alasan masih konsentrasi bersama Persipura," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI