Suara.com - Hari ini, 41 tahun yang lalu, Damiano Tommasi lahir di Negrar, Italia. Tommasi adalah mantan pesepakbola Serie A yang pernah sukses bersama AS Roma.
Gelandang bertahan dengan keahlian plus, itulah kemampuan lebih yang dimiliki Tommasi. Selain kuat, disiplin dan pekerja keras, Tommasi adalah pemain serba guna.
Tak cuma handal mencegat dan merebut bola dari pemain lawan, Tommasi piawai pula mengubah arah serangan. Itulah yang membuatnya bisa ditempatkan dimanapun di lapangan hijau.
Jebolan tim muda Verona ini menghabiskan sebagian besar kariernya bersama AS Roma. Sepuluh tahun bersama Giallorossi, Tommasi mempersembahkan satu gelar Scudetto.
Satu dekade merumput di Italia, Tommasi mencoba peruntungannya di negeri orang. Kala itu, Levante, klub La Liga yang jadi pilihan. Sayang, Levante terperosok ke zona relegasi dan Tommasi pun hijrah ke Inggris. Klub di Divisi Dua Inggris Queens Park Rangers yang ia tuju.
Namun, hanya setahun, Tommasi memutuskan pindah. Adalah Tianjin Teda, klub Liga Cina yang jadi persinggahan Tommasi selanjutnya.
Cuma bertahan semusim, Tommasi pulang ke kampung halaman, bergabung dengan Sant'Anna d'Alfaedo, klub yang berlaga di kompetisi kasta ke-8 di Italia.
Sementara itu, sepanjang 5 tahun kebersamaannya dengan timnas Gli Azzurri, Tommasi tampil 25 kali. Ia pernah pula memperkuat Italia dalam Piala Dunia tahun 2002.
Kini Tommasi menjabat sebagai Presiden Asosiasi Pesepakbola Italia (AIC).