Suara.com - Hari ini, 39 tahun yang lalu, Yeyen Tumena Chaniago lahir di Padang, Sumatera Barat. Yeyen Tumena adalah pengamat dan komentator sepakbola Indonesia yang pernah jadi punggawa timnas Indonesia di era tahun 90-an.
Penikmat bola di tanah air tentu tak asing dengan lelaki yang satu ini. Wajah Yeyen kerap menghiasi layar kaca televisi nasional sebagai komentator pertandingan sepak bola, baik laga lokal maupun internasional.
Sebelum jadi pengamat, Yeyen lebih dahulu menggeluti dunia sepak bola sebagai bek. Sejumlah klub besar tanah air yang pernah ia bela antara lain, PSM Makassar yang menjadi debut kariernya di tahun 1995, Persikota Tangerang, Persebaya Surabaya, PSMS Medan, Persija Jakarta, dan terakhir, Persma Manado pada tahun 2007.
Satu yang menarik dari Yeyen adalah kemampuannya sebagai penjaga lini belakang sebuah tim. Tak heran, sebab Yeyen ini adalah salah satu jebolan Primavera, program pelatihan bagi bibit-bibit unggul Indonesia di tanah Italia pada era 90-an. Pemain-pemain besar Indonesia yang bermain berlatih bersama Yeyen kala itu antara lain Kurniawan Dwi Yulianto, Sugiantoro, dan Bima Sakti.
Kesuksesannya di lapangan hijau bermula dari ketertarikannya pada sepak bola sejak masih sekolah. Sering memperhatikan para pemain PSP Padang yang berlatih, Yeyen lalu diajari cara mengolah si kulit bundar oleh pemain PSP kala itu, Suhatman Imam.
Tak dinyana, Yeyen punya bakat terpendam. Singkat cerita, Yeyen yang ketika itu masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), sudah dimasukkan dalam tim pelapis PSP.
Sejak saat itu, Yeyen, yang semula bergantung pada uang dari ayahnya untuk membeli sepatu, mulai bisa membiayai keperluannya sendiri untuk bermain bola.
Namun, perjalan karier Yeyen tak pula mulus. Mantan punggawa timnas yang terjun di Piala Tiger di tahun 1996 itu pernah diramalkan bakal tak bisa lagi merumput karena cedera parah yang mengharuskannya naik meja operasi.
Namun, karena kegigihan dan semangat untuk pulih, Yeyen kembali ke lapangan hijau. Keluarga adalah pihak yang turut memberinya semangan untuk bangkit dari keterpurukan.
BERITA MENARIK LAINNYA:
Roberto Mancini Cicipi Masakan Indonesia
Penyesalan Terbesar Gerrard Selama Berseragam "The Reds"
Tatap Final Lawan Barca, Evra Teringat Hinaan Rasis Suarez
Ponsel Dokter Tertinggal di Perut Perempuan Ini
Ditemukan Ikan Berdarah Panas Pertama di Dunia