Presiden Jokowi Diminta Selamatkan Sepak Bola Indonesia

Arif Sodhiq Suara.Com
Jum'at, 08 Mei 2015 | 15:03 WIB
Presiden Jokowi Diminta Selamatkan Sepak Bola Indonesia
Pelatih Persipura Jayapura Osvaldo Lessa (tengah) memberikan keterangan pers jelang laga melawan Maziya, Senin (13/4). [Antara/Roy Ratumakin]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo diharapkan bisa menyelamatkan sepak bola Indonesia dari ancaman sanksi FIFA jika masalah antara PSSI dan Menpora Imam Nahrawi tidak mendapat titik temu.

"Kami dari pecinta sepak bola Indonesia, khususnya Persipuramania, kami hanya ingin satu saja, kepada Bapak Presiden Joko Widodo, agar bisa menyelamatkan sepak bola Indonesia," ujar Koordinator Umum Persipuramania, Irawan di Kota Jayapura, Papua, Jumat (8/5/2015).

Menurut Irawan, hanya Jokowi yang memiliki wewenang dan kekuasaan untuk menegur Menpora Imam Nahrawi. Irawan mengatakan sanksi dari FIFA telah menanti jika sampai tenggat waktu yang diberikan, kisruh sepak bola di Tanah Air belum dapat diselesaikan.

"Surat dari FIFA itu paling lambat tanggal 29 Mei 2015 itu harus ada pencabutan pembekuan dari Menpora kepada PSSI. Jika tidak dicabut, PSSI tidak gulirkan liga, maka secara otomatis itu akan berdampak luas kepada tim Indonesia dan khususnya kedua tim yang berlaga di AFC Cup 2015, yakni Persipura Jayapura dan Persib Bandung," katanya.

Irawan mengingatkan jika Indonesia mendapat sanksi FIFA akan berdampak pada maka Persipura dan Persib. Kedua klub itu terancam didiskualifikasi dari AFC Cup. .

Khusus tim Persipura, lanjut Irawan, merupakan hiburan masyarakat Papua dari berbagai macam persoalan yang dihadapi. Persipura Jayapura merupakan perwakilan mereka untuk mengangkat harkat dan martabat serta jati diri.

"Perjalanan Persipura di AFC Cup 2015 sangat bagus, ini yang kami jaga. Ini kita punya harapan satu-satunya kepada kita punya pemimpin negeri ini, Presiden Joko Widodo. Atau istilah kasarnya Menpora kan bisa diberikan masukan, karena ini juga masalah kedaulatan sepak bola Indonesia di muka internasional," katanya.

Seharusnya, kata dia, baik Menpora Imam Nahrawi dan Ketua Umum PSSI La Nayla Mataliti bisa legawa duduk bersama.

"Masalah sepak bola ini kan ada induknya, yang mengatur yakni FIFA. Jadi Menpora seharusnya bijak, bersama PSSI harus duduk bersama, Pak Imam Nahrawi dan Pak La Nayla Mataliti harus bisa duduk pecahkan masalah ini. Mereka harus duduk berdua saja, karena masalah ini akan berdampak luas," kata dia. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI