Ini Alasan Tumbangnya Klub-klub Inggris di Eropa

Yusuf Abdillah Suara.Com
Jum'at, 20 Maret 2015 | 09:05 WIB
Ini Alasan Tumbangnya Klub-klub Inggris di Eropa
Para pemain Manchester City kecewa setelah tersingkir dari Liga Champions (19/3) [Reuters/Carl Recine]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Liga Primer, yang disebut yang terbaik di dunia, tak memiliki wakil di kompetisi antarklub Eropa, Liga Champions dan Liga Europa, yang memasuki perempat final.

Apa yang menjadi penyebab catatan buruk ini? Mengapa klub-klub Inggris sulit engulangi pencapaian enam tahun lalu ketika tiga klub menjadi semifinalis?

Dalam lima tahun terakhir, sepakbola Inggris memang terlihat dominan dengan dua finalis (satu juara) dan tiga seifinalis. Tapi, jika dilihat dua dekade terakhir, klub-klub Inggris justru kehiangan dominasi.

* 16 klub Inggris melangkah ke 8 besar antara 2006/07 higga 2010/11.

* Antara 1999/00 dan 2010/11, paling tidak dua klub ke perempat final dalam 10 dari 12 kesempatan.

* Dari 2005 ada tujuh finalis dari Inggris dalam delapan tahun dan dari 2006/07 terdapat tiga semfinalis dari Inggris tiap tahun dalam tiga musim beruntun.

Kemudian pencapaian menurun.
* Dalam empat musim terakhir, hanya ada tiga klub Inggris yang maju ke perempat final Liga Champion.

* Tak klub Inggris yang melangkah lebih dari babak 16 besar pada 2012/13 dan 2014/15.

* Hanya satu klub yang ke semifinal dalam empat tahun terakhir (saat chelsea juara 2012).

Kebetulan atau tidak, menurunnya pencapaian klub Inggris terjadi saat klub-klub Spanyol dan Jerman seperti, Barcelona, Bayern Muenchen, dan Real Madrid bangkit.

* Dalam empat tahun terakhir, Real Madrid maju ke semifinal, dan menjadi juara musim lalu.

* Barcelona lima kali ke semifinal dalam enam musim terakhir, menjadi juara pada 2009 dan 2011.

* BAyern melangkah ke semifinal empat kali dalam lima musim, tiga kali ke final, dan sekali juara pada 2013.

Pada lima tahun terakhir,Bundesliga menghasilkan 40 persen finalis Liga Champions. Sedangkan La Liga Spanyol 30 persen. Inggris sendiri hanya 20 persen.

Kalah bersaing dengan La Liga tampak jelas karena Manchester City merupakan klub ketujuh yang disingkirkan baik oleh Real atau BArcelona dalam enam tahun terakhir.

Dalam periode ini, hanya Chelsea yang bisa melewati hadangan raksasa Spanyol. Yaitu saat mengalahkan Barcelona di semifinal pada 2012.

Bukan hanya klub Spanyol yang menjadi penghalang, Bundesliga dalam hal ini Bayern juga menjadi aral bagi klub Inggris. Bayern sudah lima kali menyingkirkan klub Inggris sejak 2009.

Tak dimungkiri juga, absennya Manchester United ikut berpengaruh. Sebelumnya, MU tujuk kali melaju ke semifinal dan empat kali ke final, juara dua kali. Ya, dari sisi pengalaman, MU unggul daripada klub Liga Primer lain.

Faktor lain yang memengaruhi performa klub Inggris di kompetisi Eropa adalah tak adanya masa libur musim dingin. Ya, Liga Primer merupakan satu-satunya kompetisi yang tetap bergulir di musim dingin, tak ada libur Natal dan Tahun Baru.

Sebagai pembanding, saat pemain-pemain Bayern lebur 41 hari, Manchester City melakukan delapan pertandingan.

"Liga Primer dilanda krisis, jika tak ada libur musi dingin, paling tidak lebih sedikit pertandngan saat Natal," kata Gary Lineker, mantan striker timnas Inggris.

Selain itu, hadirnya aturan Finacial Fair Play dari UEFA juga mulai berimbas. Pasalnya, tak seperti JErman atau Spanyol, Inggris dinilai gagal menghasilkan pemain muda berkualitas karena tergantung dari impor pemain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI