Misteri Angka 3 Bagi PSG di Liga Champions

Arif Sodhiq Suara.Com
Jum'at, 13 Maret 2015 | 05:12 WIB
Misteri Angka 3 Bagi PSG di Liga Champions
Bek PSG, David Luiz merayakan golnya ke gawang Chelsea di laga babak 16 besar Liga Champions di Stamford Bridge, Kamis (12/3) [Reuters/Stefan Wermuth].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Klub raksasa Prancis, Paris Saint Germain (PSG) baru saja menyingkirkan Chelsea di babak 16 besar Liga Champions, Kamis (12/3/2015). PSG lolos berkat agresivitas gol tandang setelah kedua tim memiliki agregat sama 3-3.

Ini merupakan ketiga kalinya, nasib PSG ditentukan melalui agresivitas gol tandang dalam kiprah mereka di Liga Champions. Selama tiga musim berturut-turut sejak musim 2012-13, nasib PSG di Liga Champions selalu ditentukan dengan cara itu.

Uniknya di dua pertandingan sebelumnya, nasib PSG ditentukan lewat agresivitas gol tandang setelah pertandingan juga berakhir dengan agregat 3-3. Dua pertandingan itu melawan Barcelona pada musim 2012-13 dan saat mereka berjumpa Chelsea pada musim 2013-14.

Pada musim musim 2012-13, PSG disingkirkan Chelsea di babak perempat final. Sempat membuka harapan dengan unggul 1-3 di Paris, PSG tumbang 0-2 di London.

Satu musim sebelumnya, PSG juga dieliminasi Barcelona di babak perempat final dengan agresivitas gol tandang. PSG dua kali menahan imbang Barcelona 2-2 saat menjadi tuan rumah dan 1-1 saat bertandang ke Camp Nou.  

Musim ini, PSG mengubah catatan buruk mereka setelah dua musim berturut-turut tersingkir karena agresivitas gol tandang. PSG mengalahkan Chelsea dan memastikan lolos ke babak perempat final dengan hasil imbang 1-1 di Paris dan 2-2 di Stamford Bridge.

Tiga kali nasib PSG ditentukan agresivitas gol:
Perempat final musim 2012-13
PSG 2-2 Barcelona
Barcelona 1-1 PSG
Agregat 3-3

Perempat final musim 2013=14
PSG 3-1 Chelsea
Chelsea 2-0 PSG
Agregat 3-3

Babak 16 besar musim 2014-15
PSG 1-1 Chelsea
Chelsea 2-2 PSG
Agregat 3-3

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI