Karma Mourinho di Stamford Bridge

Syaiful Rachman Suara.Com
Kamis, 12 Maret 2015 | 15:42 WIB
Karma Mourinho di Stamford Bridge
Reaksi manajer Chelsea Jose Mourinho saat timnya berjibaku menghadapi PSG di Stamford Bridge (12/3) [Reuters/Stefan Wermuth]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Karma, tampaknya menjadi kata yang paling tepat untuk menggambarkan kegagalan yang dialami manajer Chelsea, Jose Mourinho, di Liga Champions musim ini. Menghadapi PSG di babak 16 besar, Chelsea tersingkir cuma gara-gara agresivitas gol tandang.

Laga antara Chelsea vs PSG itu sendiri merupakan laga ulangan Liga Champions musim lalu. Di musim 2013/14, Chelsea berhadapan dengan raksasa Ligue-1 di babak perempat final.

Saat itu, Chelsea menyingkirkan PSG juga lewat agresivitas gol tandang. Kalah di leg pertama di Parc des Princes dengan skor 3-1, The Blues mengubur mimpi PSG untuk tampil di babak semifinal setelah memetik kemenangan 2-0 di Stamford Bridge.

Menorehkan agregat 3-3, Chelsea yang mampu menjaga gawangnya dari kebobolan di laga kandang, saat itu berhak mendapat tiket ke semifinal.

Namun apa yang dirasakan pelatih PSG, Laurent Blanc, musim lalu, musim ini justru dirasakan Mourinho. Kenyataan ini mungkin lebih pahit ketimbang kegagalan PSG musim lalu. Karena musim ini, Chelsea tersingkir di babak 16 besar.

Menjadi salah satu kandidat juara di Liga Champions musim ini, kiprah  Chelsea berakhir tragis. Menghadapi PSG, The Blues harus menerima kenyataan pahit setelah bermain imbang 2-2 di Stamford Bridge. Hasil yang membuat pemuncak Liga Premier Inggris tersebut angkat kaki lebih dulu karena kalah agresivitas gol tandang setelah sebelumnya bermain imbang 1-1 di Parc des Princes.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI