Didier Drogba, Mantan Mahasiswa Akuntansi Jagoan Chelsea

Ruben Setiawan Suara.Com
Rabu, 11 Maret 2015 | 07:00 WIB
Didier Drogba, Mantan Mahasiswa Akuntansi Jagoan Chelsea
Didier Drogba. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hari ini, 37 tahun yang lalu, Didier Drogba lahir di Abidjan, Pantai Gading. Lelaki bernama lengkap Didier Yves Drogba Tebily ini adalah veteran punggawa Tim Nasional Pantai Gading yang kini menjadi striker Chelsea.

Bukan penggemar sepak bola tulen namanya jika tak kenal striker yang satu ini. Ya, Drogba adalah salah satu striker yang cukup disegani di kompetisi Liga Premier Inggris.

Namanya melambung sejak memperkuat Chelsea pada tahun 2004 hingga 2012, lalu kembali menjadi punggawa The Blues setelah hengkang setahun ke Shanghai Shenhua dan merumput setahun di Turki bersama Galatasaray.

Berseragam Chelsea, Drogba membantu klub asal London itu tiga kali menjuarai Liga Premier, empat kali Piala FA, dan satu Liga Champions, serta segudang gelar bergengsi lainnya. Banyak pula rekor yang ditorehkan Drogba selama merumput di Stamford Bridge.

Ketika dibeli Chelsea dari Marseille tahun 2004, Drogba langsung mencatat rekor, yakni pemain Pantai Gading termahal sepanjang sejarah dengan nilai kontrak 24 juta Poundsterling. Drogba juga jadi pemain Afrika pertama yang mencetak 100 gol di Liga Premier Inggris.

Soal perjalanan kariernya, Drogba disebut-sebut sebagai bintang yang terlambat bersinar. Pasalnya, striker bertinggi badan 188 sentimeter itu baru terjun ke dunia sepak bola profesional pada usia 21 tahun dengan klub Prancis, Le Mans.

Drogba terkenal memiliki fisik yang amat kuat, handal di duel udara, dan haus gol. Tak cuma itu, suami Diakite Lalla itu juga dikenal sebagai spesialis assist serta eksekusi bola mati.

Drogba menjalani masa kecilnya di dua negara, yakni Prancis dan Pantai Gading. Pada usia 5 tahun, orang tua Drogba mengirimnya ke Prancis untuk tinggal bersama sang paman yang adalah pesepakbola profesional. Tiga tahun di Prancis, Drogba tak betah lalu kembali ke Pantai Gading. Namun, kebangkrutan orang tua kembali memaksa Drogba muda kembali berangkat ke Prancis.

Sebelum bergabung dengan klub semi profesional, Drogba terbiasa melatih skillnya mengolah si kulit bundar di lapangan parkir. Lulus sekolah menengah atas, Drogba kuliah akuntansi di sebuah universitas sembari menyambi sebagai pemain magang di klub divisi dua Prancis, Le Mans. Dari Le Mans, Drogba hengkang ke Guingamp lalu ke Marseille sebelum akhirnya dipinang Chelsea.

REKOMENDASI

TERKINI