Dokter Cantiknya Dilecehkan Fans MU, Chelsea Geram

Ruben Setiawan Suara.Com
Jum'at, 06 Maret 2015 | 20:00 WIB
Dokter Cantiknya Dilecehkan Fans MU, Chelsea Geram
Eva Carniero. (Instagram/officialevacarneiro)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dokter klub Chelsea, Eva Carneiro, diduga mengalami pelecehan dari fans Manchester United dan Manchester City. Perlakuan itu terungkap lewat rekaman yang disiarkan saluran televisi BBC, Kamis (5/3/2015).

Dalam rekaman tersebut, Dokter Eva tampak berjalan menyusuri tepi lapangan bersama dua orang lain. Ketika tiba di sudut lapangan, terdengar kata-kata hinaan dari penonton yang berada di tribun.

Tak pelak, tindakan fans Manchester United dan Manchester City itu menuai kecaman dari manajemen The Blues. Chelsea pun menyerukan agar aksi seksisme alias diskriminasi gender semacam itu dihapuskan dari dunia sepak bola.

"Isu kesetaraan gender ini adalah isu yang kami anggap amat serius dan muak akan diskriminasi dalam segala bentuk, termasuk seksisme. Sikap semacam itu tidak bisa diterima dan kami ingin menghapusnya dari permainan," kata juru bicara Chelsea seperti dikutip Guardian.

Kelompok aktivis Women in Football menggelar kampanye anti-seksisme di media sosial pada hari Jumat (6/3/2015). Mereka juga menghubungi seluruh klub Liga Premier dan Kompetisi Liga yang berjumlah 92 klub untuk memperjuangkan staf perempuan menjelang Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada tanggal 8 Maret 2015 mendatang.

Menteri Olah Raga Inggris, Helen Grant, mendukung inisiatif kelompok tersebut.

"Adalah hal yang tepat ketika kita memperjuangkan perempuan yang berkecimpung di industri sepak bola dan memainkan peranan penting untuk mensukseskan permainan," kata Helen.

"Saya ingin lebih banyak perempuan terlibat dalam sepak bola dan melihatnya sebagai industri besar untuk digeluti. Seksisme, dalam bentuk apapun, tidak bisa ditolerir sehingga saya mendorong orang-orang untuk melaporkan insiden seksisme dan untuk mempromosikan iklusivitas dalam sepak bola," tutup Helen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI