Suara.com - Presiden FIFA, Sepp Blatter, menyatakan bahwa dirinya prihatin dengan adanya temuan sebuah studi terbaru, terkait tingginya tingkat rasisme di Rusia. Padahal sementara itu, Rusia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia pada 2018 mendatang.
Sebagaimana diberitakan BBC, sebuah laporan studi dari Fare Network dan Sova Center, menggarisbawahi adanya lebih dari 200 kasus diskriminasi dan terkait rasisme di sepakbola Rusia dalam dua musim terakhir.
"Saya mengetahui adanya laporan tersebut -- tentu kami merasa prihatin, jelas prihatin," ucap Blatter, sebagaimana dikutip AP.
Pada 2014 lalu, Blatter sendiri sudah sempat berpesan secara khusus kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk bisa mengatasi masalah rasisme di negeri itu. Tepatnya, Blatter menyampaikan itu kepada Putin pada Juli tahun lalu, meski belakangan kasus rasisme masih saja muncul, termasuk di ajang Liga Champions UEFA.
Fare Network sendiri adalah sebauh organisasi yang coba memerangi rasisme khususnya di bawah UEFA. Sementara Sova Center yang berbasis di Moskow, terbiasa fokus pada riset mengenai nasionalisme dan rasisme.
Menurut Direktur Eksekutif Fare, Piara Powar, riset yang dilakukan antara Mei 2012 dan Mei 2014, serta baru saja dipublikasikan pada Jumat (27/2/2015) lalu itu, "memperlihatkan gambaran yang benar-benar kelam dari sebuah liga domestik yang dipenuhi rasisme dan xenophobia." [BBC]
Presiden FIFA Prihatin dengan Rasisme di Rusia
Arsito Hidayatullah Suara.Com
Senin, 02 Maret 2015 | 21:00 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Pasukan Rusia Kuasai Desa Baru di Ukraina Timur
14 November 2024 | 20:45 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI