Park Ji-sung dan Kisahnya Jadi 'Serba yang Pertama' di Eropa

Ruben Setiawan Suara.Com
Rabu, 25 Februari 2015 | 09:00 WIB
Park Ji-sung dan Kisahnya Jadi 'Serba yang Pertama' di Eropa
Park Ji Sung. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hari ini, 34 tahun yang lalu, Park Ji-sung lahir di Goheung, Jeollanam-do, Korea Selatan. Park Ji-sung adalah mantan pesepakbola yang berkibar namanya saat masih membela timnas Korsel dan berseragam Manchester United.

Pahlawan Korea Selatan, demikian dirinya dikenal penggila sepakbola di Negeri Ginseng. Park adalah salah satu pesepakbola Asia dengan prestasi paling menonjol sepanjang sejarah. Ia adalah orang Asia pertama yang memenangkan trofi Piala Champions UEFA, serta orang Asia pertama yang menjuarai Piala Dunia Antarklub. Kiprahnya di Eropa jadi kebanggaan tersendiri di negeri asalnya, juga warga Asia pada umumnya.

Park sudah menekuni sepak bola sejak tahun 2000, ketika dirinya duduk di bangku Universitas Myongji, Korea Selatan. Klub senior pertama yang ia perkuat justru bukan klub asal kampung halamannya, melainkan Kyoto Purple Sanga, sebuah klub yang bermain di Liga Jepang.

Kariernya meroket ketika Guus Hiddink, manajernya di timnas Korsel, mengajaknya ke tanah Eropa, untuk bergabung dengan klub Belanda, PSV Eindhoven. Di Negeri Kincir Angin, popularitas Park kian menanjak. Bersama pemain pilar seperti Mark van Bommel dan Philip Cocu, Park jadi tulang punggung PSV yang berhasil mempersembahkan gelar juara Eredivisie dan KNVB Cup. Bahkan, saking dicintanya, fans PSV menciptakan lagu khusus untuk Park berjudul Song for Park.

Tahun 2005, Park resmi berseragam Manchester United. Hanya dalam waktu singkat, Park dijadikan kapten tim berjuluk Setan Merah tersebut. Ia jadi orang Asia pertama yang mengenakan ban kapten klub yang bermarkas di Old Trafford itu. Tujuh musim jadi anak asuh Sir Alex Ferguson, Park mencicipi empat gelar juara Liga Premier, satu trofi juara Liga Champions dan satu juara Piala Dunia Antarklub.

Pemain yang membawa Korea Selatan finis di urutan keempat pada Piala Dunia 2002 di Korea dan Jepang dikenal sebagai gelandang yang kuat dan "ngotot". Dipasang di manapun di lapangan tengah, Park sama-sama bisa memberikan kontribusi optimal. Park memutuskan gantung sepatu pada 14 Mei 2014. Ketika itu, ia adalah punggawa PSV Eindhoven dengan status pinjaman dari Queens Park Rangers.

Saat ini, Park masih membina ikatan dengan MU dengan menjadi duta klub. Lagi-lagi, ia menjadi duta MU pertama yang berasal dari Benua Asia.

REKOMENDASI

TERKINI