Rayakan Gol, Pemain Italia Ini Malah Cedera dan Harus Diganti

Selasa, 24 Februari 2015 | 02:30 WIB
Rayakan Gol, Pemain Italia Ini Malah Cedera dan Harus Diganti
Pemain Lazio, Antonio Candreva, dalam salah satu laga Serie A, akhir Januari 2015 lalu. [Reuters/Tony Gentile]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemain tengah Lazio, Antonio Candreva, meneruskan kebintangannya dalam laga lanjutan Serie A Italia menghadapi Palermo, Minggu (22/2/2015) lalu. Hanya saja, selain catatan positif, satu kejadian miris dan merugikan sempat pula harus dialaminya di laga itu.

Candreva menjadi pencetak gol kemenangan bagi Lazio, dalam laga yang berakhir dengan skor 2-1 itu, setelah timnya justru sempat tertinggal lebih dulu. Namun, justru saat merayakan golnya di menit ke-78 itu, Candreva pun mendapat celaka.

Saat itu, usai sukses melepaskan tembakan yang mengoyak jala gawang Palermo, Candreva langsung berlari ke arah pendukung timnya di bagian Curva Nord. Sambil berlari, begitu sampai di dekat pagar, dia pun berusaha melompat untuk menyentuh tangan penggemarnya.

Sayangnya, saat itu Candreva justru terpeleset, hingga hilang keseimbangan dan terjatuh. Akibatnya, lutut kirinya pun harus terkena benturan dengan bagian pagar, sebelum lantas teman-temannya yang tak sadar malah menindihnya untuk merayakan gol.

Usai perayaan gol itu, barulah terlihat jika Candreva terkena cedera, karena dia lantas berjalan kembali ke tengah lapangan dengan terpincang-pincang. Buntutnya, sang pemain lantas harus ditarik keluar dan diganti oleh pelatihnya. Meski begitu, dia dilaporkan dalam kondisi baik-baik saja.

"Dia baik-baik saja. Dia memang harus ke sana dan merayakannya bersama pendukung (kami)," ungkap pelatih Stefano Pioli seusai pertandingan, mengabarkan kondisi Candreva sekaligus membenarkan aksi pemainnya itu.

"Untungnya, (cederanya) itu tidak serius. (Tapi) Saya justru senang jika ada pemain yang mengalami cedera menyertai gol kemenangannya," tutur Pioli pula.

Hanya saja, Pioli harus ingat bahwa cedera karena perayaan gol berlebihan tidaklah pantas didapatkan pemain. Bahkan dalam beberapa contoh kasus, cedera dari momen itu justru bisa saja berakibat jauh lebih buruk, termasuk menghentikan karier pemainnya.

Martin Palermo yang tengah bagus-bagusnya di Villarreal pada 2002 misalnya, merupakan salah satu contoh. Gara-gara perayaan salah satu golnya di mana dia harus terjatuh bersama papan reklame yang rubuh, cedera patah kaki yang dideritanya malah kemudian membuat kariernya cepat memudar.

Bintang sepeti Zlatan Ibrahimovic juga pernah menderita cedera tak perlu itu saat sepenuh hati mengayunkan tangan merayakan golnya. Untungnya, sikunya yang sempat cedera saat itu, lantas tak menimbulkan masalah bagi performa dan kelanjutan kariernya.

Tapi tahun lalu, seorang pesepakbola India justru harus mendapat risiko fatal, yaitu tewas gara-gara perayaan golnya. Pemain berusia muda itu wafat setelah diberitakan menderita cedera tulang belakang parah, usai gagal melakukan salto saat merayakan salah satu golnya. [Reuters]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI