Penundaan ISL 2015 Ganggu Persiapan Pemain

Arif Sodhiq Suara.Com
Kamis, 19 Februari 2015 | 14:21 WIB
Penundaan ISL 2015 Ganggu Persiapan Pemain
Kapten Persija Jakarta, Bambang Pamungkas (memegang bola) bersama perwakilan 18 klub peserta Indonesia Super League (ISL) berpose saat peresmian dimulainya ISL 2015. [Antara/Akbar Nugroho Gumay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Manajer Persegres Gresik United, Bagus Cahyo Yuwono mengakui penundaan pelaksanaan Indonesia Super League (ISL) 2015 menganggu persiapan pemain. Penundaan jadwal ISL 2015 telah diputuskan Menpora Imam Nahrawi.

"Apa yang diputuskan oleh Menpora terkait penundaan pelaksanaan kompetisi sangatlah mengganggu persiapan pemain Persegres Gresik United, sebab tim kami sudah siap bertanding, hal ini secara tidak langsung memengaruhi mental pemain," ujar Bagus di Gresik, Kamis (19/2/2015).

Dia mengakui secara materi tidak ada masalah bagi Persegres, sebab pelaksana pertandingan di Kabupaten Gresik belum mencetak tiket laga perdana antara Persegres GU melawan Pusam Borneo. Semula pertandingan itu dijadwalkan 25 Februari 2015.

"Soal tiket yang sudah tercetak untuk laga perdana memang belum ada, dan secara materi juga tidak memengaruhi. Namun penundaan yang diminta Menpora mengganggu dari segi persiapan saja, seperti mental bertanding pemain," katanya.

Meski demikian, Persegres GU mematuhi keputusan Menpora yang meminta penundaan pelaksanaan ISL 2015, karena mengacu pada PT Liga Indonesia sebagai operator kompetisi, serta sesuai dengan keputusan PSSI selaku induk organisasi sepak bola di tanah air.

Sebelumnya, jadwal "kick off" kompetisi tertinggi di Indonesia dilaksanakan pada Jumat (20/2/2015) dengan pertandingan pertama Persib Bandung melawan Persipura Jayapura di Stadion Jalak Harupat Soreang, Kabupaten Bandung.

Namun, Menpora Imam Nahrawi menunda hingga dua pekan, sebab sejumlah klub peserta liga dan PT Liga Indonesia belum memenuhi persyaratan yang ditetapkan BOPI. Persyaratan itu antara lain seluruh klub peserta ISL harus melunasi tunggakan kepada pemain, pelatih dan ofisial tim dengan menyertakan bukti pelunasan.

Selanjutnya, klub wajib menyertakan dokumen kontrak kerja profesional pemain, pelatih dan official tim kepada BOPI, ditambah garansi bank yang dapat dipenuhi klub paling lambat pertengahan musim kompetisi ISL 2015.

Selain itu, operator ISL serta klub peserta wajib menyerahkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) sebagai bukti pembayaran dan pelunasan pajak, ditambah persyaratan lain yang telah ditetapkan BOPI.

Persyaratan ini, menjadi rekomendasi BOPI yang wajib dipenuhi dalam proses izin keramaian yang akan dikeluarkan BOPI. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI