Angel Di Maria, Winger "Setan Merah" yang Cinta Keluarga

Ruben Setiawan Suara.Com
Sabtu, 14 Februari 2015 | 09:00 WIB
Angel Di Maria, Winger "Setan Merah" yang Cinta Keluarga
Pemain Manchester United Angel Di Maria, (4/2). (Reuters/Phil Noble)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hari ini, 27 tahun silam, Angel Di Maria lahir di Rosario, Argentina. Lelaki bernama lengkap Angel Fabian Di Maroa Hernandez itu adalah winger tim nasional Argentina yang kini menjadi punggawa raksasa Inggris, Manchester United.

Siapa tak mengenal Angel Di Maria? Winger dari Negeri Tango ini adalah salah satu bintang lapangan hijau yang sedang naik daun. Di Maria merupakan pemain sayap nomor wahid yang pernah bermain di banyak klub besar Eropa, seperti Benfica, Real Madrid dan kini, Manchester United.

Cepat, jago driblling, dan piawai mengecoh lawan, itulah sedikit dari sekian banyak kemampuan pemain bertinggi badan 178 sentimeter ini. Tak hanya hebat sebagai winger, Di Maria juga kerap diandalkan jadi playmaker. Kelihaiannya dalam memberikan umpan silang pun jadi nilai lebih. Pemain berjuluk Fideo alias "Si Mie" jadi penyokong assist yang sempurna di setiap klub yang ia bela.

Di Maria merintis kariernya di lapangan hijau bersama Rosario Central, sebuah klub di Argentina. Dua tahun bermain di klub tersebut, Di Maria hijrah ke tanah Eropa untuk bermain bersama klub Portugal, Benfica. Di Maria mempersembahkan satu trofi juara Primeira Liga, kompetisi paling bergengsi di negara tersebut.

Tahun 2010, Di Maria pindah ke Real Madrid. Reputasinya sebagai pemain hebat pun kian berkibar. Lima musim bersama Los Blancos, Di Maria membantu merebut satu gelar La Liga, dua gelar Copa del Rey, satu trofi Liga Champions, dan sederet gelar bergengsi lainnya.

Di Maria juga bagian tak terpisahkan dari tim nasional Argentina. Lima puluh tujuh kali membela Tim Tango dalam berbagai kompetisi sejak tahun 2008, suami Jorgelina Cardoso itu sudah menyumbangkan 11 gol.

Kesuksesan yang ia dapat saat ini tak datang begitu saja. Di Maria harus melewati jalan panjang dan penuh pengorbanan. Satu dari tiga bersaudara itu lahir di tengah keluarga kurang mampu. Saking sulitnya, ayah dan ibunya harus kerja banting tulang untuk membelikan sepatu dan peralatan lain guna mendukung hobi Di Maria bermain bola. Saat popularitas dan kekayaan sudah ia raih, Di Maria tak lupa membalas semua kebaikan orang tuanya.

REKOMENDASI

TERKINI