Kerusuhan Sepak Bola di Mesir Tewaskan 22 Orang Suporter

Reky Kalumata Suara.Com
Senin, 09 Februari 2015 | 13:30 WIB
Kerusuhan Sepak Bola di Mesir Tewaskan 22 Orang Suporter
Para suporter sepak bola mencoba untuk melewati pihak keamanan untuk masuk ke dalam stadion saat dua tim Mesir Zamalek dan Enppi berlaga di Liga Mesir. REUTERS/Stringer
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kerusuhan suporter kembali mewarnai sepak bola Mesir yang memakan kroban yang cukup besar. Kabarnya 22 suporter tewas setelah bentrok dengan petugas keamanaan saat menyaksikan pertandingan di Liga Primer Mesir.

Sebagian besar korban yang tewas karena kehabisan udara serta terinjak setelah pihak kepolisian menggunakan gas air mata guna membubarkan fans yang memaksa masuk ke stadion Air Defense Stadium dalam pertandingan antara dua klub Mesir, Zamalek dan Enppi, Minggu (8/2/2015) waktu setempat.

Juru bicara kementrian kesehatan Mesir mengabarkan bahwa 19 orang tewas dan 20 orang cedera. Sementara kelompok suporter Zamalek, yang dikenal dengan nama 'Ultras White Knights'  lewat laman facebooknya mengabarkan 22 orang tewas dan menuduh pihak keamanan telah melakukan "pembantaian".

Hubungan antara pihak keamanan dan kelompok suporter di Mesir meninggi setelah terjadi pergolakan di negara tersebut pada tahun 2011 lalu. Kelompok suporter ini diketahui memiliki peran besar saat pergerakan yang akhirnya mampu menggulingkan Hosni Mubarak.

Sementara pihak keamanan dikabarkan sudah diminta menangkap pemimpin kelompok suporter Zamalek, yang dikenal dengan nama Ultras White Knights. Meski terjadi kerusuhan di luar stadion namun pertandingan tetap dilanjutkan dan berakhir imbang 1-1.

Kerusuhan suporter sepak bola yang memakan korban besar di Mesir bukannya kali ini saja. Pada Februari 2012 di Port terjadi kerusuhan yang menewaskan 72 orang suporter. Sejak itu petugas keamanan telah melarang beberapa orang dan kelompok fans masuk stadion.

Sedangkan buntut kerusuhan suporter ini, pihak pemerintah Mesir menyatakan bahwa kompetisi Liga Mesir saat ini sudah berjalan selama 20 pekan dihentikan tanpa batas waktu. (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI