Suara.com - Keputusan Maroko mengundurkan diri menjadi tuan rumah Piala Afrika 2015, dengan alasan khawatir terhadap penyebaran virus Ebola berbuntut panjang. Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF) menghukum Maroko berupa larangan mengikuti dua turnamen Piala Afrika mendatang.
Dalam pernyataannya, CAF juga menjatuhkan denda kepada Federasi Sepak Bola Kerajaan Maroko (FRMF). Komite eksekutif CAF menolak klaim 'keadaan darurat' yang menjadi alasan FRMF.
Maroko meminta penundaan Piala Afrika selama satu tahun. Alasannya Negara itu ingin meredakan masalah penyebaran Ebola di Afrika barat. Setelah membatalkan Maroko sebagai tuan rumah pada November 2014 lalu, CAF kemudian memindahkan tempat penyelenggaraan Piala Afrika di Guinea Equatorial.
Menurut CAF, Maroko khawatir turnamen itu akan menarik puluhan ribu pengunjung dari Afrika Barat dimana Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan 9.000 orang meninggal karena Ebola. Menteri Pemuda dan Olah Raga Maroko Mohamed Ouzzine saat itu memperkirakan pemain asal Afrika yang bermain di klub Eropa tidak akan ikut turnamen, namun hal itu tidak terbukti.
Sementara untuk Tunisia, CAF memberikan waktu hingga 31 Maret kepada Federasi Sepak Bola Tunisia (TFF) untuk meminta maaf. Permintaan maaf yang dituntut CAF terkait perilaku pemain a dan presiden (TFF) Wadie Jary setelah kekalahan kontroversial Tunisia di perempat final dari Guinea Equatorial. Jika tuntutan itu tidak dipenuhi, Tunisia terancam tidak bisa berpartisipasi pada Piala Afrika 2017. (Reuters)
Maroko Dilarang Mengikuti Dua Piala Afrika
Arif Sodhiq Suara.Com
Sabtu, 07 Februari 2015 | 11:48 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Curah Hujan Tertinggi dalam Setengah Abad, Gurun Sahara Banjir Bandang
13 Oktober 2024 | 19:11 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI