Suara.com - Hari ini, 52 tahun yang lalu, Jose Mario dos Santos Mourinho Felix atau yang lebih dikenal sebagai Jose Mourinho lahir di Setubal, Lisbon, Portugal. Mourinho adalah manajer klub sepakbola yang kini mengasuh Chelsea.
Penggemar sepak bola tidak mungkin tidak tahu sosok lelaki yang satu ini. Jose Mourinho merupakan salah satu pelatih terbaik di sepanjang sejarah lapangan hijau. Pelatih berjuluk The Special One ini sukses membawa sejumlah klub Eropa menjuarai beragam kompetisi bergengsi di Benua Biru.
Putra dari kiper veteran Portugal, Jose Felix Mourinho, ini memulai kariernya di sepak bola sebagai pemain. Gagal jadi pemain papan atas, lelaki yang akrab disapa Mou ini banting setir menekuni dunia kepelatihan. Kebetulan, ia mengantongi ijazah ilmu keolahragaan dari Techical University of Lisbon dan mengajar sebagai guru olah raga selama lima tahun.
Namun, siapa sangka, pekerjaan pertama yang ia dapat bukanlah sebagai pelatih, melainkan seorang interpreter. Ia jadi juru penerjemah bagi Sir Bobby Robson, pelatih Inggris yang dipercaya mengasuh Sporting CP dan Porto. Mou pun 'menguntit' Robson ketika pelatih veteran itu pindah ke Barcelona. Ilmu dan nalurinya sebagai pelatih kian terasah saat ia menjadi asisten bagi Louis van Gaal, manajer baru asal Belanda yang ketika itu menggantikan Robson.
Job pertama Mou sebagai pelatih adalah mengasuh Benfica. Namun, hanya setahun, Mou hijrah ke Uniao de Leiria, dan akhirnya berlabuh di Porto. Di Porto-lah, Mou mendapat nama. Ia berhasil membawa klub itu menjuarai Primeira Liga dua musim berturut-turut, serta sekali juara kompetisi kasta tertinggi Eropa, Liga Champions.
Benar saja, reputasi Mou meroket. Iapun lalu dipinang taipan Rusia, Roman Abramovich, untuk mengasuh klubnya, Chelsea. Mou mempersembahkan dua gelar Liga Premier Inggris, dua trofi Piala Liga, dan satu trofi Piala FA.
Diisukan tak akur dengan Abramovich, Mou hengkang ke Inter Milan. Kepindahan membawa berkah, mungkin begitu sebutan mudahnya. Di tangan Mou, Nerazzurri merebut dua gelar Scudetto Serie A, satu Copa Italia, dan satu trofi Liga Champions. Mou jadi salah satu dari hanya lima pelatih yang pernah menjuarai kompetisi Eropa dengan dua klub berbeda.
Maka, tak berlebihan jika pada akhirnya Mou dianugerahi penghargaan Pelatih Terbaik Ballon d'Or tahun 2010. Di tahun yang sama, Mou hijrah ke Real Madrid. Suami Matilde Faria itu berhasil mempersembahkan satu gelar La Liga dan satu gelar Copa del Rey. Kesuksesannya di tanah Negeri Matador menjadikannya satu dari empat pelatih yang menjuarai liga utama di empat negara berbeda, yakni Portugal, Inggris, Italia, dan Spanyol.
Tiga tahun mengasuh Los Blancos, pelatih yang dikenal memiliki karisma dan kepercayaan diri tinggi itu kembali dipercaya mengasuh Chelsea. Tangan dinginnya lagi-lagi membawa tuah. Sukses membawa The Blues finis di urutan tiga klasemen pada musim 2013/2014, kini dirinya tengah berupaya keras mempertahankan posisi puncak anak-anak asuhannya di klasemen liga.