Suara.com - Hari ini, 29 tahun yang lalu, Luis Alberto Suarez Diaz lahir di Salto Uruguay. Luis Suarez, demikian ia lebih dikenal, adalah striker tim nasional Uruguay yang kini bermain untuk Barcelona.
Siapa tak kenal Luis Suarez dan siapa tak tahu sepak terjangnya di lapangan hijau. Pemain yang disebut-sebut sebagai salah satu striker terbaik di dunia ini pernah mengguncang jagat sepak bola dengan gigitan mautnya ke bahu punggawa Azzuri Giorgio Chiellini pada ajang Piala Dunia 2014 Brasil.
Dibeli Barcelona dengan nilai transfer 65 juta Poundsterling pada Juli 2014, Suarez berada di urutan ketiga setelah Gareth Bale dan Cristiano Ronaldo dalam daftar pemain termahal dunia tahun 2014. Suarez telah mengemas lima gol dari 16 laga yang ia lakoni bersama Blaugrana. Dirinya, bersama Lionel Messi dan Neymar, jadi kombinasi kekuatan menakutkan tim Katalan.
Namun, jika melihat ke belakang, sesungguhnya Suarez lebih garang ketika ia bermain di Liverpool. Dari total 110 laga yang ia lakoni bersama klub Liga Premier itu, Suarez mencetak 69 gol. Ia juga sukses membantu The Reds merebut trofi Piala Liga musim 2011/2012.
Striker yang terkenal akan tendangan kerasnya itu mengawali kariernya dari nol. Suarez kecil tak pernah punya kesempatan bersekolah di akademi sepak bola mahal. Ia hanya belajar sepak bola di jalan. Bahkan, lantaran lahir di tengah keluarga miskin, Suarez muda harus mencari nafkah dengan menjadi tukang sapu jalanan.
Adalah Groningen, klub Eredivisie yang kepincut dan memboyong Suarez ke Negeri Belanda saat dirinya sedang bermain untuk klub lokal, Nacional. Hanya setahun bersama Groningen, Suarez dilamar Ajax. Empat tahun membela de Godenoznen, Suarez membantu klub asal Amsterdam itu menjuarai Eredivisie, KNVB Cup, dan Johan Cruijff Shield.
Bicara soal Suarez, tak afdal rasanya jika tak membahas soal 'kegemarannya' menggigit pemain lain. Sepanjang kariernya, Suarez sudah menggigit delapan pemain. Ya delapan. Selain pemain PSV Ottman Bakal, pemain Chelsea Branislav Ivanovic, dan Giorgio Chiellini, Suarez pernah pula menggigit lima pemain lain ketika dirinya masih membela Nacional, sebuah klub kecil nun jauh di Uruguay sana.