Suara.com - Hari ini, 44 tahun yang lalu, Pep Guardiola lahir di Santpedor, Spanyol. Lelaki bernama lengkap Josep Guardiola i Sala ini adalah veteran lapangan hijau yang sukses berkarier sebagai pelatih.
Siapa tak kenal Pep Guardiola? Nama lelaki Spanyol yang berkepala hampir botak ini tentu sudah akrab di telinga Anda para penikmat olah raga si kulit bundar. Ya, Guardiola adalah salah satu pelatih tersukses di jagat sepak bola yang kini mengasuh raksasa Jerman, Bayern Munich.
Sampai saat ini, sosok Guardiola seakan belum bisa dipisahkan dari Barcelona, klub pertama yang ia tangani sejak pensiun sebagai pesepakbola. Betapa tidak, klub asal Katalan itulah yang melambungkan namanya menjadi salah satu pelatih nomor wahid di Spanyol, juga daratan Eropa.
Bekas anggota Dream Team Barca bentukan Johan Cruyff ini mengawali kariernya di tahun 2007 sebagai pelatih Barcelona B, tim reserve Barcelona yang berlaga di Tercera Division, kompetisi kasta keempat Spanyol. Musim pertamanya sebagai pelatih, Guardiola sukses membawa Barcelona B menjuarai Tercera Division.
Menggantikan Frank Rijkaard sebagai arsitek tim utama Barcelona pada tahun 2008, Guardiola melakukan perombakan besar-besaran. Banyak pemain senior Blaugrana macam Ronaldinho, dan Gianluca Zambrota yang jadi korban 'cuci gudang' Guardiola. Sebagai gantinya, Guardiola memasukkan talenta-talenta muda seperti Dani Alves, Seydou Keita, dan Gerard Pique.
Tak cuma pemain, strategi tim pun ia ubah. Oleh mantan gelandang Blaugrana itu, Barca menjadi tim yang identik dengan gaya permainan agresif, namun tidak mengesampingkan pentingnya ball possession ala tiki-taka.
Ajaib! Baru pertama menangani klub sebesar Barcelona, mantan pemain jebolan akademi La Masia ini langsung membuktikan dirinya bukan pelatih sembarangan. Tak tanggung-tanggung, treble gelar ia persembahkan bagi Azulgrana. Selain kembali merebut juara La Liga, Barca juga berhasil jadi raja Copa del Rey dan jawara Liga Champions.
Sejak saat itu, citra klub raksasa yang menakutkan kian melekat pada Barca. Guardiola kembali membawa tim Katalan menjuarai La Liga di dua musim berikutnya. Trofi kompetisi paling bergengsi di Eropa, Liga Campions pun kembali jadi milik mereka pada musim 2010/2011. Nama Guardiola kian besar sampai pernah dinobatkan sebagai pelatih terbaik dunia versi FIFA tahun 2011.
Mundur sebagai arsitek Barca di tahun 2012, Guardiola sudah mempersembahkan 14 gelar. Setengah tahun beristirahat, Guardiola hijrah ke Jerman untuk menangani Bayern Munich. Reputasinya sebagai pelatih bertangan dingin kian kuat saat dirinya sukses membawa Die Rotten menjuarai Bundesliga, DFB Pokal, Piala Super UEFA, dan Piala Dunia Klub FIFA di musim pertamanya.