Carles Rexach, Legenda Barca yang Menemukan Messi di Negeri Tango

Ruben Setiawan Suara.Com
Selasa, 13 Januari 2015 | 09:00 WIB
Carles Rexach, Legenda Barca yang Menemukan Messi di Negeri Tango
Carles RExach. (FC Barcelona)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hari ini, 68 tahun silam, Carles Rexach i Cerda lahir di Pedralbes, Spanyol. Lelaki yang akrab disapa Charly ini adalah mantan pesepakbola Spanyol yang pernah jadi salah satu bintang Barcelona di era tahun 70-an.

Rexach mengawali karier seniornya di lapangan hijau pada tahun 1965 bersama Deportivo Condal, klub asal Barcelona yang akhirnya dibubarkan pada tahun 1970. Dua tahun di Condal, Rexach hengkang ke Barcelona, pulang ke klub yang memoles talentanya sejak usia 12 tahun.

Bersama bintang asal Belanda, Johan Cruyff, Rexach membantu Blaugrana meraih trofi La Liga pertamanya pada 1974, setelah puasa gelar selama 14 tahun. Tujuh belas musim bersama Tim Katalan, Rexach mengemas 197 gol dari 656 laga yang dilakoninya, menempatkannya di peringkat delapan pada deretan pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Azulgrana.

Gantung sepatu, Rexach ditunjuk sebagai asisten pelatih Luis Aragones pada 1987-1988 dan menjadi manajer sementara menyusul kepergian Aragones. Ketika Johan Cruyff ditunjuk sebagai pengganti Aragones, Rexach tetap jadi asisten. Sekali lagi, bersama Cruyff, Rexach mengantar Barcelona ke kejayaannya pada tahun 1988 hingga 1966, masa yang disebut-sebut sebagai era Dream Team. Bedanya, kali ini, mereka menjadi pelatih, bukan pemain.

Saat Bobby Robson mengambil alih kursi kepelatihan El Barca, Rexach ditugaskan menjadi agen pencari bakat. Saat melanglang buana ke negeri orang itulah, Rexach menemukan bakat-bakat muda bagi Barcelona. Ketika bertandang ke Negeri Tango Argentina, Rexach menemukan Lionel Messi, bocah kurus berusia 13 tahun yang bermain untuk tim muda River Plate. Dengan sehelai serbet makan, Rexach mengontrak si calon bintang dan memboyongnya ke Camp Nou. Tanpa kejelian seorang Rexach, Barca mungkin tak akan pernah punya pemain berjuluk "Si Kutu" itu.

Sempat melatih klub Jepang, Yokohama Flugels, selama dua musim, Rexach kembali melatih Barca pada tahun 2001. Sayang, Rexach dinilai gagal mempertahankan pamor Barca. Dipecundangi Real Madrid 3-1 di final Liga Champions, serta dikalahkan klub-klub kasta ketiga Spanyol di ajang Copa del Rey dan Copa Catalunya, Barca ibarat jawara yang kehilangan kesaktian. Rexach pun harus rela digantikan posisinya oleh Louis van Gaal.

REKOMENDASI

TERKINI