KOI Sarankan Tim Sembilan Tak Libatkan FIFA

Arif Sodhiq Suara.Com
Kamis, 08 Januari 2015 | 19:54 WIB
KOI Sarankan Tim Sembilan Tak Libatkan FIFA
Menpora Imam Nahrawi (kiri). [Antara/Regina Safri]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komite Olimpiade Indonesia (KOI) menyampaikan saran kepada Tim Sembilan bentukan Kemenpora. KOI menyarankan Tim Sembilan tidak melibatkan induk organisasi sepak bola dunia FIFA dalam menyelesaikan permasalahan di PSSI.

"Saat ini masalahnya di teknis. Bukan politis seperti dulu. Yang dibutuhkan saat ini hanya pendekatan ke semua pihak termasuk PSSI," kata Ketua KOI Rita Subowo di Jakarta, Kamis (8/1/2015).

Menurut dia, pembentukan Tim Sembilan merupakan salah satu bentuk kepedulian terhadap perkembangan prestasi olahraga di Indonesia, khususnya sepak bola.

"Mudah-mudahan PSSI juga bisa berbenah serta mawas diri," katanya.

Mantan Ketua KONI Pusat itu menjelaskan untuk menyelesaikan permasalahan pada persepakbolaan nasional, pihaknya juga telah melakukan audiensi dengan Tim Sembilan.  

Dalam audiensi, kata dia, telah dipaparkan kondisi beberapa negara terkait prestasi sepak bola mereka  maupun yang sudah pernah mendapatkan sanksi dari FIFA. Pihaknya sangat mendukung upaya perbaikan prestasi cabang olahraga, terutama sepak bola.

"Kami sangat setuju dengan perbaikan. Tetapi, apa yang dilakukan jangan sampai mengganggu persiapan Asian Games 2018," kata Rita.

Pengalaman konflik PSSI beberapa tahun lalu, lanjut dia, Indonesia sampai mendapatkan pemantauan khusus dari FIFA. Bahkan FIFA memberikan ancaman pembekuan jika dualisme kepengurusan tidak bisa dituntaskan.

"Jika dualisme kembali terjadi secara otomatis suspend akan diberikan. Makanya kita harus duduk bersama untuk menyelesaikan permasalahan yang ada," kata mantan Ketua Umum PBVSI itu.

Rita berharap Tim Sembilan tidak hanya fokus pada sepak bola yang selama ini tidak menggunakan dana APBN. Namun juga cabang olahraga lainnya yang prestasinya juga belum maksimal meski menggunakan dana negara. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI