David Silva, Sang Mantan Kiper dan 'Ritual' Mencium Tato

Ruben Setiawan Suara.Com
Kamis, 08 Januari 2015 | 09:00 WIB
David Silva, Sang Mantan Kiper dan 'Ritual' Mencium Tato
Pemain Manchester City David Silva merayakan golnya ke gawang Crystal Palace. REUTERS/Phil Noble
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hari ini, 29 tahun yang lalu, David Josue Jimenez Silva lahir di Arguineguin, Spanyol. David Silva adalah punggawa Tim Matador Spanyol yang kini jadi playmaker Manchester City.

Silva bukanlah playmaker biasa. Sebagai gelandang, peran Silva dalam klub yang ia bela bak 'tongkat ajaib', membuka kunci barisan pertahanan lawan untuk menciptakan peluang bagi rekan-rekannya di lini depan. Kelihaiannya melakukan dribbling, passing, dan finishing, membuatnya tak cuma cocok sebagai gelandang, tetapi juga striker, winger, atau striker bayangan.

Itu terbukti lewat penampilan Silva saat striker City Kun Aguero dibekap cedera. Ditarik ke posisi nomor 10, Silva mampu memberikan permainan terbaiknya. Bersama James Milner, Samir Nasri, dan Jesus Navas, Silva cukup mampu membuat gentar deretan bek lawan. Dipadu dengan sang jago finisher Aguero di depan, mereka jadi skuat yang patut diperhitungkan di daratan Inggris.

Silva sudah fokus bermain bola sejak bergabung dengan klub UD San Fernando. Sebelum jadi gelandang, Silva malah berjaga di bawah mistar gawang sebagai kiper. Talenta Silva dipoles oleh tim muda Valencia. Debut profesionalnya dimulai di klub kasta kedua Spanyol, Eibar, sebagai pemain pinjaman. Selepas dari Eibar, Silva dipinjamkan ke Celta sampai akhirnya jadi punggawa tim utama Valencia pada 2006. Musim keduanya bersama Valencia, Silva mempersembahkan trofi Copa del Rey.

Dipinang Manchester City pada 2010, Silva kian menunjukkan kelasnya. Kian dikenal pula dirinya di dunia sepak bola internasional. Silva mencicipi gelar Liga Premier pertamanya pada musim 2011/2012. Gelar itu pula ia raih di musim 2013/2014 saat skuatnya diasuh manajer asal Chile, Manuel Pellegrini.

Chino, Merlin, atau El Mago, begitu ia dijuluki rekan dan fansnya. Pemain dengan banyak julukan itu adalah salah satu punggawa La Furia Roja yang memenangi tiga turnamen internasional berturut-turut, yakni Euro 2008, Piala Dunia 2010, dan Euro 2012. Silva punya kebiasaan unik. Ia selalu mencium tato nama sepupunya Cynthia di pergelangan tangannya saat mencetak gol. Ia melakukan itu untuk mengenang sang sepupu yang meninggal di usia 5 tahun karena kanker.

REKOMENDASI

TERKINI