Suara.com - 2014 mungkin menjadi tahun manis bagi Ferdinand Sinaga yang memiliki peran besar membawa Persib Bandung meraih juara. Sementara nama Evan Dimas Darmono juga masih menjadi ikon sepak bola nasional meski skuat Timnas U-19 meredup.
Ferdinand Sinaga
Sukses Persib Bandung menjadi juara Indonesia Super League (ISL) 2014 tidak lepas dari nama Ferdinand Alfred Sinaga. Ya dia adalah salah satu pemain yang berjasa membawa tim Maung Bandung meraih juara.
Tak hanya itu, Ferdinand juga dinobatkan sebagai pemain terbaik ISL. Bukan hanya itu, kiprah Ferdinand bersama timnas U-23 juga ciamik dengan menyumbangkan enam gol dan menjadi top skor di Asian Games 2014.
Menariknya gol keenam tersebut dicetaknya di saat striker ini merayakan ulang tahun ke-26 pada 18 September 2014. Namun, Ferdinand yang kini bergabung dengan Sriwijaya FC, tidak mampu membawa timnas U-23 ke babak semifinal.
Evan Dimas Darmono
Sosok Evan Dimas Darmono memang mampu menjadi sorotan bagi persepakbolaan nasional. Meski gagal membawa timnas sukses di Piala Asia U-19 2014 Myanmar, namun Evans Dimas masih mampu menunjukkan skill terbaiknya.
Secara mengejutkan mantan kapten timnas U-19 ini langsung masuk dalam skuat timnas senior. Bahkan Evan Dimas langsung mencetak gol dalam debutnya saat menghadapi saat membawa timnas mengalahkan Timor Leste 4-0 dalam uji coba November kemarin.
Evan Dimas kembali menjawab rasa penasaran publik sepakbola Indonesia dengan tampil memulai debut di timnas senior plus langsung mencetak gol perdana ketika memukul Laos 5-1 pada laga terakhir Grup A Piala AFF 2014.
Namun demikian, kemenangan atas Laos tidak mampu membawa Indonesia melangkah ke semi-final. Kini karir Evan Dimas bersama timnas masih berlanjut dan sedang mencoba mendapatkan tempat dalam skuat timas U-23.
Djajang Nurjaman
Sukses Persib Bandung tidak lepas dari nama Djajang Nurjaman. Pelatih yang akrab disapa Djanur ini telah sukses membawa tim Maung Bandung meraih gelar juara ISL 2014.
Ya, Djanur akhirnya menuntaskan dahaga gelar Persib setelah tidak pernah juara hampir 2 dekade. Saat final di Jakabaring, Persib mengalahkan Persipura Jayapura dengan skor 5-3 lewat adu penalti setelah bermain imbang 2-2.
Pelatih Djadjang Nurdjaman menyamai prestasi yanag dibuat Ade Dana. Ia menjadi pelatih kedua yang mampu mengantarkan Pangeran Biru menjadi juara dalam kapasitas sebagai pemain dan pelatih kepala.
Djanur itu pernah mempersembahkan gelar juara sebagai pemain ketika menjuarai Kompetisi Perserikatan 1986 dan 1989/1990. Sebab itu tahun ini tidak akan terlupakan bagi Djanur, pemain persib dan juga bobotoh.
Indra Sjafri
Sukses membawa skuat menjadi juara AFF U-19 pada 2013 membuat nama Indra Sjafri mulai dikenal luas di dunia sepak bola tanah air. Pelatih timnas U-19 Indra Sjafri masih tetap menjadi perhatian selama 2014.
Meski demikian, setiap persiapan Indra Sjafri pada Evan Dimas Darmono dan kawan - kawan memang menjadi perhatian sepanjang tahun 2014. Indra harus mempersiapkan skuatnya melakoni jadwal yang padat sebelum tampil di kejuaraan U-19 AFC 2014.
Indra Sjafri akhirnya dicopot dari kursi pelatih Timnas U-19 Indonesia lantaran dinilai oleh PSSI gagal karena tidak bisa membawa Evan Dimas cs menembus babak semifinal Piala Asia U-19 2014 pada Oktober lalu.
Meski demikian, kontribusi yang diberikan oleh pelatih berdarah Minang ini cukup besar untuk menelorkan pemain muda berkualitas seperti Evan Dimas dan kawan-kawan yang diseleksi dari setiap pelosok daerah Indonesia.
Kini pria berusia 51 tahun itu yang biasa dipanggil Coach Indra, akan menjalani karir baru sebagai pelatih klub ISL, Bali United Pusam.
Emmanuel "Pacho" Kenmogne
Emmanuel "Pacho" Kenmogne merupakan pemain Persebaya Surabaya yang ciamik dalam urusan menjebol gawang lawan. Tak heran, bomber asal Kamerun ini menjadi striker yang ditakuti penjaga gawang tim tim lawan di Indonesia Super League (ISL) 014
Pacho sukses menjadi top skorer di Indonesia Super League (ISL) 2014 setelah mencetak 25 gol dari 25 laga yang dimainkannya. Bukan hanya itu, Pacho juga mencatat rekor pemain dengan koleksi hat-trick terbanyak musim ini.
Namun Pacho hanya mampu ikut membantu Persebaya hingga babak delapan besar ISL. Meski demikian, pencapaian itu tak terlalu buruk untuk Persebaya klub yang baru kembali menancapkan kaki di pentas tertinggi di liga domestik.
Kini Pacho telah memilih pindah ke Kelantan FA, Malaysia.