Suara.com - Hari ini, 44 tahun yang lalu, Enrico Chiesa lahir di Genoa, Italia.Chiesa adalah mantan striker yang pernah membela klub-klub besar di Serie A Italia.
Pada era 90-an, Liga Italia dipenuhi striker-striker tajam berbakat. Salah satunya adalah Chiesa. Chiesa disebut-sebut sebagai attaccante yang haus gol, pekerja keras, namun elegan dalam permainan. Ya, selain kekuatan dan keakuratan tendangannya, pemain bertinggi badan 176 sentimeter ini dikenal memiliki perangai dan sikap yang baik di lapangan.
Sepanjang kariernya di lapangan hijau, Chiesa hampir selalu dipercaya sebagai ujung tombak. Tetapi ia juga dapat bermain sebagai striker bayangan.
Chiesa merintis kariernya di dunia sepak bola di klub amatir Pontedecimo. Hanya setahun di klub itu, Chiesa pindah ke Sampdoria. Butuh waktu lama baginya untuk dapat kepercayaan penuh dari Blucerchiati. Ia sempat pindah-pindah ke klub lain di Serie C2, C1, dan Serie B, sampai akhirnya pulang kembali ke Luigi Ferraris pada tahun 1995. Ketika itu, dirinya bersama Roberto Mancini jadi duet tangguh yang diperhitungkan lawan.
Setahun berselang, Chiesa hijrah ke Parma. Dengan 14 gol di musim pertamanya, Chiesa sukses membawa Parma finis di posisi dua klasemen di bawah Juventus yang jadi Scudetto. Bersama Parma pula, Chiesa mengangkat trofi Piala UEFA, Coppa Italia dan Supercoppa Italiana. Penampilan ciamik duet Chiesa dengan Hernan Crespo jadi salah satu alasan mengapa Liga Italia begitu digemari di era 90-an.
Kehilangan striker andalannya, Gabriel Batistuta, Fiorentina mendatangkan Chiesa pada tahun 1999. Pilihan La Viola tak salah. Chiesa jadi sosok yang sama menakutkannya dengan Batigol. Malahan, Chiesa mampu menyamai torehan gol Batigol yakni 39 gol. Hebatnya, gol-gol itu tercipta lewat jumlah laga yang lebih sedikit dibanding yang dilakoni Batistuta. Chiesa membantu La Viola menjuarai Coppa Italia.
Sayang, cedera lutut parah menekan prestasinya. Pada musim 2001/2002, Chiesa hanya memainkan lima laga dan melesakkan lima gol akibat cedera tersebut. Selepas dari Fiorentina, Chiesa hijrah ke Lazio namun hanya bertahan setahun. Siena jadi klub persinggahan Chiesa selanjutnya. Di sini, Chiesa jadi striker andalan. Lima tahun di Siena, Chiesa mencetak 32 gol dari 129 laga yang ia mainkan. Chiesa mengakhiri kariernya di Figline, sebuah klub di Lega Pro Second Division, liga kasta bawah Italia. Lima golnya bagi Figline membawa klub itu naik peringat ke Lega Pro Divisione.
Di timnas Italia, Chiesa juga punya catatan menarik. 22 kali membela Azurri, Chiesa menyarangkan 7 gol. Uniknya, 5 dari 7 gol diantaranya dicetaknya setelah masuk lapangan sebagai pemain pengganti. Ia pun mencatat rekor sebagai pemain yang mencetak gol terbanyak dari bangku cadangan.