Suara.com - Hari ini, 55 tahun yang lalu, Bernhard Schuster lahir di Augsburg, sebuah kota yang ketika itu masih menjadi bagian dari Jerman Barat. Bernd Schuster, demikian insan dan penggemar sepak bola mengenalnya. Schuster adalah mantan gelandang timnas Jerman yang berpengalaman menjadi pelatih banyak klub besar Eropa macam Shakhtar Donetsk dan Real Madrid.
Seperti sebagian besar pelatih sukses lainnya, Schuster mengawali kariernya di lapangan hijau sebagai pemain sepak bola. Klub senior pertama yang ia bela adalah FC Koln, sebuah klub di Jerman Barat. Dua tahun di Koln, Schuster pindah ke Barcelona, klub yang kemudian membesarkan namanya di jagat sepak bola.
Pada awal era 80-an, Schuster jadi bagian tak terpisahkan dari Blaugrana. Selama merumput di Camp Nou, gelandang berjuluk "Malaikat Pirang" menyumbangkan satu gelar La Liga, tiga gelar Copa del Rey, satu gelar juara Piala Winners dan sederet gelar domestik lainnya. Tak cuma itu, ia pernah pula sekali meraih penghargaan Silver Ball dan dua kali Bronze Ball.
Tahun 1988, Schuster membuat keputusan kontroversial. Ia hijrah ke Real Madrid, klub yang notabene adalah rival abadi Barca. Di klub ibu kota itu, Schuster mempersembahkan dua gelar La Liga, satu Copa del Rey, dan satu Supercopa de Espana.
Selepas membela Los Blancos, Schuster pindah lagi, kali ini ke rival sekota El Real, Atletico Madrid. Tak kalah memuaskan, Schuster sukses membawa Atletico finis sebagai runner-up La Liga dan menjuarai Copa del Rey dua kali. Puas berlaga di Spanyol, Schuster pulang ke negaranya dan bermain untuk Bayer Leverkusen. Schuster mengakhiri kariernya di UNAM Pumas, sebuah klub asal Meksiko.
Schuster mulai melatih di Fortuna Koln, lalu pindah ke klub lamanya FC Koln. Klub besar pertama yang ia tangani adalah Shakhtar Donetsk, lalu pindah ke Levante, sampai akhirnya dipercaya memegang Getafe dan meraih gelar pertamanya di situ. Sukses membawa Getafe jadi runner-up Copa del Rey, Schuster dipinang klub lamanya, Real Madrid, pada tahun 2007. Setahun ditangani Schuster, Los Galacticos berhasil menggondol gelar La Liga.
Besiktas jadi klub selanjutnya yang ia arsiteki sebelum pindah ke Malaga. Sayang, gagal membawa Malaga menembus papan tengah klasemen, kontrak Schuster diakhiri pada Mei 2014.