Sepakbola Indonesia Disarankan Belajar dari Jerman

Sabtu, 20 Desember 2014 | 16:30 WIB
Sepakbola Indonesia Disarankan Belajar dari Jerman
Pemain timnas Indonesia saat berlatih di Stadion My Dinh, Hanoi, Jumat (21/11), jelang dimulainya Piala AFF 2014. (Antara/Prasetyo Utomo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rendahnya prestasi sepakbola Indonesia, baik itu di level junior maupun senior, dinilai oleh pengamat Tommy Welly sebagai akibat dari kurangnya pembinaan dan fasilitas penunjang di Indonesia. Karenanya, dia pun menyarankan kepada pemerintah agar memperhatikan proses pembinaan pemain seperti di Jerman.

Menurut Tommy, pemain hebat sekelas Michael Ballack dan lainnya di Jerman, muncul karena sejak kecil dilatih dengan proses yang teratur dan fasilitas yang kualitasnya sama dengan senior.

"Di Jerman, seperti di klub Bayern Munich, itu pemain hebat lahir karena fasilitas tim junior sama dengan tim senior. Yang beda pelatihnya," ungkap Tommy, dalam diskusi di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (20/12/2014).

Sosok yang juga akrab disapa Towel ini pun mencontohkan perjalanan tim nasional (timnas) Jerman yang menjuarai Piala Dunia tahun 2014 tidak dengan instan. Jerman yang sudah tiga kali juara dunia, menurutnya sempat harus merasakan kejadian pahit kala dipermalukan dan tersingkir pada babak penyisihan Piala Eropa 2000.

"Saat itu, Jerman berpikir seusai kekalahan tersebut. Pada 2006, Jerman menjadi tuan rumah dan tidak mau lagi dipermalukan. Jadi kalau 2014 jadi juara, sebetulnya perjalanan mereka dimulai sejak 2000," tuturnya.

"Selama 14 tahun mereka berpikir, dan akhirnya 2014 mereka juara, di mana mereka berpikir (juga) bukan tanpa modal. Pesan moralnya yakni bahwa sepakbola itu tidak gampang dan butuh proses cermat yang berkesinambungan," jelasnya.

Towel sendiri menilai bahwa inilah saatnya persepakbolaan nasional bangkit melalui pembenahan organisasi yang menaunginya. Jika itu tidak dilaksanakan, Towel mengaku dirinya sangat pesimistis prestasi Indonesia di kancah internasional akan berhasil.

"Yang harus kita lakukan saat ini adalah berkomitmen dan konsisten pada proses," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI