Suara.com - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) mengakui minimnya prestasi olahraga sepakbola di Indonesia. Dia pun coba mengurai apa penyebab olahraga yang digemari di seluruh dunia itu minim prestasi di Indonesia.
"Kenapa kita tak bisa menang main bola? Apa itu bola? Pertandingan 90 menit dimainkan 22 orang. Satu orang rata-rata pegang bola 8 menit. Tapi dalam 1 menit itu dioper kan. Mau MU, Arsenal, semua oper bola. Sisanya berlari dan berpikir," papar JK, dalam pidatonya di acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (18/12/2014).
Lebih jauh, JK menyebut bahwa lari adalah kunci dari olahraga ini. Sehubungan dengan itu, maka faktor kurangnya lahan untuk bermain dan berlari bagi anak-anak, menurutnya turut membuat prestasi sepakbola di Indonesia melempem.
"Persoalannya, anak kita tak pernah lari lagi. Yang kecil di gang, yang di kota hanya main game," kata JK.
Selain area bermain dan berlari untuk anak, JK juga mengakui minimnya lapangan sepakbola di Indonesia. Oleh karenanya, dia berharap sarana dan prasarana olahraga ini bisa ditingkatkan lagi di tiap-tiap daerah.
"Jangan di kota bangun lapangan, di daerah. Dulu kita masih lari-lari, sembunyi-sembunyi. Mau pelatih apa pun didatangkan dari Brasil atau Belanda, tak akan bisa jalan (sepakbola). Lari sambil berpikir. Itu menggambarkan perlunya lapangan bola di daerah," ujarnya.
Ini Komentar JK soal Minimnya Prestasi Sepakbola Indonesia
Kamis, 18 Desember 2014 | 20:00 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
3 Pemain yang Seharusnya Dapat Kesempatan Bela Timnas Indonesia di Piala AFF 2024
26 November 2024 | 23:50 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI