Firman Utina, Gelandang Humoris Maung Bandung

Ruben Setiawan Suara.Com
Senin, 15 Desember 2014 | 09:00 WIB
Firman Utina, Gelandang Humoris Maung Bandung
Pesepakbola Persib Bandung, Firman Utina (15) berebut bola dengan pesepakbola Pelita Bandung Raya, Hermawan (16) pada lanjutan kompetisi Indonesia Super League di stadion Jalak Harupat kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (20/5).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hari ini, 33 tahun yang lalu, Firman Utina lahir di Manado, Sulawesi Utara. Firman Utina adalah pemain sepak bola tanah air yang kini menjadi gelandang kesebelasan PERSIB Bandung.

Gelandang bernomor punggung 15 ini memang salah satu pemain pilar PERSIB. Dengan daya jelajah tinggi dan kemampuan olah bola yang tidak diragukan lagi, kehadiran Firman jadi salah satu alasan mengapa Juara Liga Super Indonesia 2014 itu jadi lawan yang patut diperhitungkan.

Usia yang terus bertambah, bukan halangan bagi Firman untuk menyuguhkan permainan apik di lapangan. Malahan, usia dan pengalamannya di sejumlah klub yakni Persita Tangerang, Arema Malang, Pelita Jaya, Persija Jakarta, dan Sriwiaya FC, membuatnya makin matang dan jadi modal berharga untuk mencetak prestasi bersama Maung Bandung.

Selain memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi, gelandang bertinggi badan 165 sentimeter ini juga punya mental juara. Pemain yang tercatat paling banyak menyumbang assist di antara sesama rekannya di PERSIB ini sudah berulang kali mengangkat trofi. Sebelum sukses mempersembahkan trofi ISL 2014 bagi skuat Djajang Nurdjaman, Firman sudah lebih dahulu mencicipi bagaimana rasanya jadi jawara di tingkat nasional. Lelaki yang doyan berpotongan cepak itu pernah sekali menjuarai Divisi Utama bersama Persita Tangerang, dua kali mengangkat trofi Copa Dji Sam Soe bersama Arema Malang, serta sekali menjadi raja ISL bersama Sriwijaya FC.

Jika menengok ke belakang, boleh dibilang Firman hampir saja gagal berkiprah di lapangan hijau. Penyebabnya, tak lain karena minimnya dukungan orang tua. Namun, kegigihannya berbuah manis. Orang tua akhirnya percaya dan mendukung Firman sepenuhnya untuk mencari nafkah lewat si kulit bundar.

Firman mengawali kariernya di lapangan hijau di klub Indonesia Muda Manado FC dan Bina Taruna Manado FC. Punya kemampuan menonjol, Firman direkrut masuk tim muda Persma Manado, yang kala itu diasuh Benny Dollo. Benny Dollo adalah salah satu orang yang berjasa bagi Firman. Pelatih yang sukses meraup sederet gelar bersama Pelita Jaya dan Arema itulah yang membawa Firman di hampir setiap klub dan tim yang diasuhnya. Sebut saja Persita Tangerang dan Timnas Indonesia.

Sepak terjang Firman di level nasional tak kalah menarik untuk disimak. Lelaki yang menikahi Marita Yustika itu pernah hampir membawa Timnas Garuda menjuarai Piala AFF tahun 2010, namun kandas di final. Kendati demikian, Firman dinobatkan sebagai Pemain Terbaik di kejuaraan tersebut.

Di keluarganya, Firman dipandang sebagai sosok suami dan ayah yang bertanggungjawab. Humoris, begitulah sang istri, Marita, menyebut salah satu karakter menarik seorang Firman Utina. Melihat minat dan bakat sang anak dalam olah bola, Firman memberikan dukungan penuh. Ayah tiga anak itu ingin, kelak putranya jadi pemain sepak bola yang lebih hebat dari dirinya.

REKOMENDASI

TERKINI