Paul McGrath, Legenda yang Merumput Sambil Mabuk

Ruben Setiawan Suara.Com
Kamis, 04 Desember 2014 | 09:00 WIB
Paul McGrath, Legenda yang Merumput Sambil Mabuk
Paul McGrath. (Twitter/@paulmcgrath5)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hari ini, 55 tahun yang lalu, Paul McGrath lahir di Eating, Inggris. McGrath adalah veteran pemain Irlandia yang dikenal sebagai salah satu pemain terbaik dari negeri tersebut. Sayang, masalah cedera dan ketergantungan alkohol membuat kariernya tak berjalan mulus.

McGrath punya latar belakang yang kelam. Sang ayah, seorang lelaki asal Nigeria, sudah pergi entah ke mana saat ia lahir. Ibunya, seorang perempuan Inggris, terpaksa menitipkannya di panti asuhan lantaran takut pada orang tuanya karena hamil di luar nikah, dengan lelaki beda ras pula. McGrath pun tumbuh di panti asuhan dan rutin dikunjungi sang ibu.

Kecintaanya pada sepak bola mengubah nasibnya. Setelah sempat bekerja di pabrik pengolahan besi, McGrath bisa memulai karier profesionalnya di St. Patrick's Athletic, sebuah klub Liga Irlandia. McGrath tak salah memilih sepak bola sebagai jalan hidupnya. Selain dapat julukan Si Mutiara Hitam dari Inchicore, ia juga dinobatkan menjadi Pemain Terbaik PFAI.

Talentanya yang menonjol mengantarkannya ke Manchester united. McGrath berhasil membantu skuat asuhan Ron Atkinson menjuarai Piala FA musim 1984/1985. Kehadiran manajer baru MU, Alex Ferguson, menjadi awal petaka bagi karier McGrath di Old Trafford. Masalah cedera lutut, belum lagi ketergantungan McGrath akan alkohol membuatnya kerap dibangkucadangkan. Belakangan, McGrath mengaku sering bermain di bawah pengaruh minuman keras, tanpa ketahuan.

Tahun 1989, McGrath 'dibuang' ke Aston Villa. Namun, siapa sangka, di Aston Villa-lah dirinya menunjukkan kelasnya sebagai pemain luar biasa. Meski berulang kali mengalami masalah di lututnya, McGrath berhasil membawa Villa finis di urutan dua klasemen di musim pertamanya. Sempat terpuruk lantaran bongkar pasang posisi pelatih, Villa kembali bangkit di bawah asuhan Ron Atkinson, mantan bos McGrath di MU, berkat kehadiran McGrath juga tentunya. Dua kali mempersembahkan Piala Liga dan sukses mengantar Villa ke final Liga Champions, banyak fans yang menyebut McGrath sebagai "Dewa".

Pemain yang menggilai Chelsea di masa mudanya itu gantung sepatu di tahun 1997, usai sempat bermain sebentar di Derby County dan Sheffield United. Kiprahnya di timnas Irlandia tak kalah menarik. McGrath adalah bagian dari skuat Irlandia yang berhasil menembus UEFA Euro 1998, turnamen internasional pertama negara tersebut sepanjang sejarah. Ia juga ikut membela Irlandia pada Piala Dunia 1990 dan Piala Dunia 1994. Kisah perjalanan hidupnya ditulis dalam buku biografi berjudul Back from the Brink.

REKOMENDASI

TERKINI