David Villa, Striker Ambidextrous yang Haus Gol

Ruben Setiawan Suara.Com
Rabu, 03 Desember 2014 | 09:00 WIB
David Villa, Striker Ambidextrous yang Haus Gol
David Villa (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Hari ini, 33 tahun yang lalu, David Villa Sanchez lahir di Langreo, Spanyol. David Villa adalah striker Spanyol yang kini merumput di Major League Soccer (MLS) bersama klub New York City.

David Villa merupakan salah satu striker paling ditakuti di jagat sepak bola. Dianugerahi kecepatan, skill, dan kekuatan di atas rata-rata, Villa dapat dengan mudah mengecoh pemain bertahan lawan untuk mendekati gawang dan menceploskan bola.

Karier seniornya di dunia sepak bola diawalinya di Sporting Gijon. Tampil luar biasa dengan torehan 40 gol di dua musimnya bersama Gijon, striker berjuluk El Guaje dibeli Real Zaragoza. Lagi-lagi, Villa membuat kejutan dan mampu membawa Zaragoza menembus final Copa del Rey. Butuh uang, Zaragoza menjual Villa. Klub papan atas Valencia-lah yang meminang striker berbakat itu. Lima tahun bersama Valencia, Villa mengantongi 108 gol dari 166 laga yang dilakoninya dan sukses sekali membantu klub itu mengangkat trofi Copa del Rey.

Tahun 2010, Barcelona merekrut Villa dengan angka yang cukup fantastis kala itu, 40 juta Euro. Merumput di Camp Nou, Villa kian gemilang. Jadi punggawa El Barca, Villa mencicipi segudang gelar bergengsi, lokal maupun regional, seperti dua juara La Liga, satu gelar Copa del Rey, dan satu gelar juara Liga Champions.

Tiga tahun di Barca, Villa pindah ke Atletico Madrid. Kehadiran Villa berkontribusi besar bagi keberhasilan rival sekota Real Madrid itu merengkuh trofi La Liga, serta menjadi runner-up Liga Champions. Hanya setahun membela Atletico, Villa membuat keputusan mengejutkan. Striker bertinggi badan 175 sentimeter memutuskan menerima tawaran untuk bergabung dengan New York City, klub besar di MLS yang berafiliasi dengan Manchester City dan Melbourne City.

Sebelum resmi merumput di MLS bulan Januari 2015, Villa dipinjamkan ke Melbourne City. Diplot untuk memainkan 10 laga di klub asal A League itu, Villa baru memainkan empat diantaranya dan mencetak dua gol. Sayang, meski menaikkan jumlah penjualan tiket ke stadion, Villa belum mampu mempersembahkan satu kemenanganpun bagi klub asal Melbourne itu.

Bicara soal Villa, tak lengkap jika tak membahas kiprahnya di tim nasional. Sejak pertama membela Spanyol pada tahun 2005, suami Patricia Gonzalez menjadi bagian tak terpisahkan dari skuat La Furia Roja. Ayah tiga anak itu jadi ujung tombak tim Matador ketika mereka menjuarai Euro 2008 dan Piala Dunia 2010. Villa merupakan pemain Spanyol pertama yang membukukan 50 gol bagi timnas sekaligus top scorer bagi Spanyol sepanjang keikutsertaan negara tersebut di Piala Dunia. Villa mengumumkan mundur dari timnas usai gagal mempertahankan trofi Piala Dunia di Brasil.

Apa yang diraih seorang Villa saat ini tak lepas dari jasa sang ayah, Jose Manuel Villa. Di usia empat tahun, ketika masa depan Villa di lapangan hijau di ujung tanduk lantaran patah tulang kering kaki kanan yang ia derita, sang ayahlah yang terus memberikannya semangat. Jose tak kenal lelah melatih Villa bermain bola, melatihnya menggunakan kaki kiri untuk menendang, karena kaki kanan yang masih digips. Tak sia-sia, latihan itu membuat Villa mampu menggunakan kaki kirinya, sebaik kaki kanannya (ambidextrous). Ayahnya pulalah yang mendorongnya untuk tetap konsisten mengolah si kulit bundar, kala semangat Villa hampir pupus di usianya yang ke-14.

REKOMENDASI

TERKINI