Hari ini, 30 tahun yang lalu, Nigel de Jong lahir di Amsterdam, Negeri Belanda. Nigel de Jong adalah pesepakbola Belanda yang bermain sebagai gelandang bertahan klub raksasa Serie A, AC Milan.
Sebelum dipercaya memainkan peran bertahan, De Jong merintis kariernya di Ajax sebagai gelandang serang maupun striker. Terlalu sering dibangkucadangkan, De Jong memutuskan pindah ke klub Bundesliga, Hamburg. Di sinilah, ia mulai dipasang sebagai gelandang bertahan. Cepat dan agresif, begitulah gayanya mengawal lapangan tengah.
Tak hanya agresif, De Jong juga memegang reputasi sebagai pemain yang brutal. Reputasi itu ia dapat karena tergolong berani melakukan kontak fisik dengan lawan untuk menghalau bola dari daerah kawalannya. Banyak yang sudah jadi korban gelandang berbadan kekar ini. Sebut saja Xabi Alonso yang terkena tendangan De Jong pada final Piala Dunia 2010. Tak heran, banyak julukan 'seram' yang dialamatkan padanya, dari "Si Mesin Pemotong Rumput", "Si Tukang Jagal", hingga "Si Anjing Terrier".
Selepas dari Hamburg, De Jong hijrah ke Manchester City. Tak tanggung-tanggung, nilai transfernya ke klub Liga Premier itu mencapai 18 juta Poundsterling. Tampil 137 kali bersama The Citizens dan membukukan dua gol, De Jong sekali merasakan betapa bangganya mengangkat trofi Liga Premier Inggris dan Piala FA.
Tanggal 31 Agustus 2012, De Jong resmi pindah ke Milan. Tiga musim bersama Diavolo Rosso, suami Winonah itu sudah mencetak lima gol dari 68 laga yang ia mainkan. Di awal musim 2014/2015, pemain bernomor punggung 34 mengutarakan keinginannya untuk mengakhiri kariernya di San Siro.
Di kancah sepak bola internasional, "Sinyo" Belanda berdarah campuran Suriname dan Ambon itu bukanlah wajah baru. Debut ayah tiga anak itu bersama timnas Oranje dilakoninya pada 31 Maret 2004 dalam laga persahabatan kontra Prancis. Pada Piala Dunia 2010, De Jong dan kolega gagal membawa pulang trofi setelah dikalahkan Spanyol di partai final.