Aktris Cantik Ini 'Cinta Mati' pada West Ham

Ruben Setiawan Suara.Com
Rabu, 26 November 2014 | 12:52 WIB
Aktris Cantik Ini 'Cinta Mati' pada West Ham
Keira Knightley dalam pemutaran The Imitation Game di Los Angeles (10/11). (Reuters/Danny Moloshok)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Jika diminta menyebutkan apa saja klub-klub favorit yang berlaga di Liga Premier Inggris, tentu Anda akan dengan mudah menyebut Manchester United, Liverpool, Chelsea, dan Arsenal. Ya, memang klub-klub itulah yang paling punya banyak fans setia di seluruh penjuru dunia.

Namun, pernahkah Anda menyangka bahwa klub papan tengah sekelas West Ham United juga punya penggemar yang benar-benar loyal, dan bahkan datang dari kalangan artis? Jika belum, maka Anda harus lebih mengenal Keira Knightley, aktris kawakan asal Inggris yang satu ini.

Aktris yang pernah membintangi film-film blockbuster macam Pirates of Carribeans dan King Arthur ini baru-baru ini mengungkapkan kecintaannya pada klub asal London timur itu dalam acara talk show Late Night With Seth Meyers. Ia mengaku kagum pada prestasi West Ham yang berhasil bercokol di peringkat enam klasemen Liga Premier musim ini.

"Saya harus mengakui bahwa kita memang bukan tim yang terlalu sering menang! Saya sangat senang kamu (Meyers) juga menyukai West Ham," kata Keira kepada host acara, Seth Meyers yang ternyata juga penggila West Ham.

"Mereka melakoni musim yang luar biasa. Saya memantau hampir selalu dengan kedua tangan menutupi mata saya karena saya takut (keberhasilan) mereka tidak akan berlangsung lama, tapi mungkinkah mereka bertahan?!" ujar aktris cantik itu.

Aktris yang baru saja merilis film terbarunya The Imitation Game itu mengaku tak heran dengan perjuangan West Ham selama bertahun-tahun. Ia membandingkan kegagalan-kegagalan West Ham dengan lagu kebangsaan klub tersebut, I'm Forever Blowing Bubbles.

"Lagu yang dimainkan sebelum pertandingan itu hebat. Judul lagunya adalah I'm Forever Blowing Bubbles," kata Keira.

Yang jadi masalah, menurut Keira, lagu populer Amerika yang pertama dirilis tahun 1918 itu bernuansa sedih. Sehingga, tak mengherankan West Ham sering kalah.

"Lagu itu bercerita tentang tidak memenangkan pertandingan dan mimpi yang memudar dan sekarat sepanjang waktu, jadi di dunia nyata, tidak mengherankan kami kalah terus!" papar Keira. (Dailymail)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI