Laurent Blanc, 'Sang Presiden' yang Arsiteki PSG

Ruben Setiawan Suara.Com
Rabu, 19 November 2014 | 09:00 WIB
Laurent Blanc, 'Sang Presiden' yang Arsiteki PSG
Laurent Blanc. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Hari ini, 49 tahun yang lalu, Laurent Blanc lahir di Ales, Prancis. Laurent Blanc adalah mantan bek profesional yang kini menjadi arsitek klub asal tanah kelahirannya, Paris Saint-Germain (PSG).

Karier Blanc sebagai pelatih terbilang cukup moncer. Blanc sukses membawa Bordeaux, klub pertama yang diasuhnya, finis di urutan kedua klasemen akhir musim 2007, membuatnya memperoleh penghargaan Manajer Terbaik Prancis. Di musim keduanya, Blanc berhasil mempersembahkan gelar Ligue 1, Coupe de la Ligue, dan Trophee des Champions.

Pada tahun 2010, Blanc resmi jadi manajer timnas Prancis. Blanc sukses membawa tim Ayam Jantan menembus Euro 2012, namun gagal di perempatfinal usai dikalahkan Spanyol.

Blanc didapuk sebagai manajer PSG sejak 25 Juni 2013 menggantikan Carlo Ancelotti yang hengkang ke Santiago Bernabeu. Pengalamannya menukangi Bordeaux dan timnas Prancis jadi bekal berharga baginya untuk meramu talenta pemain macam Ibrahimovic, Edinson Cavani, dan Thiago Silva menjadi mesin pembunuh yang mematikan. memasuki musim keduanya menukangi PSG, Blanc sudah mempersembahkan empat gelar domestik, yakni Ligue 1, Coupe de la Ligue, dan dua Trophee des Champions.

Karier Blanc di lapangan hijau diawalinya di Montpellier sebagai gelandang serang. Tujuh tahun bersama klub itu, Blanc mencetak 76 gol dari 243 laga yang dimainkannya. Hingga kini, belum ada pemain Montpellier yang mengalahkan raihan gol Blanc.

Selepas dari Montpellier, Blanc sempat "galau" dan bolak-balik pindah klub. Sempat mengira bakal betah di Napoli, Blanc memutuskan pulang kampung setelah hanya setahun di Italia. Dalam kurun waktu enam tahun, Blanc tiga kali pindah klub, yakni Nimes, Saint Etienne, dan Auxerre

Adalah penampilannya di Auxerre yang membuat Johan Cruyff, manajer Barcelona kala itu, kepincut dan memintanya bergabung. Bersama Blaugrana, Blanc mencicipi satu gelar juara Supercopa Spanyol, Piala Winners, dan Copa del Rey. Sayang badai cedera menerpa dirinya, dan memaksanya pergi hanya setelah satu tahun berada di Camp Nou.

Blanc lalu pindah ke Marseille. Di klub ini, Blanc benar-benar menunjukkan kemampuannya sebagai pemain yang jago teknik, juga pandai memimpin dan membangkitkan kepercayaan diri rekan setimnya. Bahkan, ia dapat julukan Le President berkat sikapnya di lapangan. Tak sia-sia, kehadiran Blanc berhasil membuat Marseille finis di urutan keempat klasemen Liga Prancis.

Dua tahun di Marseille, Blanc pindah ke Inter Milan. Lagi-lagi, gelar bergengsi diraihnya di klub Italia itu. Blanc dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Inter tahun 2000.

"Larry White", demikian julukan yang ia dapat ketika bermain di Old Trafford bersama Manchester United. Meski telah menginjak usia 35 tahun, Blanc tetap dipercaya Sir Alex Ferguson, manajer MU kala itu, untuk mengawal lini pertahanan Setan Merah. Di klub itu pulalah, Blanc mengakhiri kariernya sebagai pemain sepak bola.

REKOMENDASI

TERKINI