Hari ini, 28 tahun yang lalu, Luis Carlos Almeida da Cunha lahir di Praia, Tanjung Verde, Afrika. Nani, begitu dirinya lebih dikenal, adalah winger Sporting Lisbon yang dipinjamkan dari Manchester United.
Penggemar sepakbola, terutama fans berat MU tentu kenal siapa Nani. Pemain sayap yang didatangkan dari Sporting Lisbon pada tahun 2007 ini punya talenta yang tak bisa dikatakan biasa-biasa saja.
Pesepakbola yang juga pemain timnas Portugal ini dikenal punya banyak bakat. Selain kemampuan dribbling di atas rata-rata, Nani yang dipasang di sayap kanan kerap membuat bek kiri lawan tampak bodoh. Gocekan ciamiknya bukan hanya satu dua kali saja mengecoh barisan pertahanan musuh.
Meski sering dikritik karena terlalu menonjolkan kemampuan individu, Nani membuktikan bahwa dirinya bisa berkontribusi besar bagi tim. Sebagai seorang winger, Nani terhitung sering melakukan tembakan ke gawang lawan dan menciptakan gol-gol indah dari jarak jauh.
Gaya permainan Nani kerap disamakan dengan rekan senegara sekaligus mantan mitranya di MU, Cristiano Ronaldo, yang kini merumput di Santiago Bernabeu bersama Real Madrid. Ada satu hal yang pasti selalu diingat dari sosok Nani. Selebrasinya. Leap of death, begitu selebrasi unik Nani dinamakan. Siapa tak ingat gaya salto ala gerakan beladiri capoeira yang kerap dipamerkan Nani usai mencetak gol. Sungguh selebrasi yang memanjakan mata. Konon, oleh Sir Alex Ferguson, mantan arsitek MU, Nani dilarang menghentikan selebrasinya itu. Namun, dalam sebuah kesempatan, Nani membantah hal tersebut.
Bersama Manchester United, Nani mencicipi banyak sekali gelar dan trofi. Selain empat juara Liga Premier, empat trofi Community Shield, dan satu FIFA Club World Cup, Nani juga pernah membawa Setan Merah menjadi jawara Eropa dengan membawa pulang trofi Piala Champions tahun 2007/2008. Dari 228 laga yang dilakoninya bersama The Red Devils, Nani mengemas 40 gol.
Nani adalah salah satu imigran dari Tanjung Verde, sebuah pulau di lepas pantai Afrika Selatan. Nani datang ke Portugal bersama kedua orang tuanya ketika dirinya masih balita. Di usia 12 tahun, Nani harus hidup tanpa kedua orang tuanya yang pergi meninggalkannya. Nani pertama kali diperkenalkan oleh si kulit bundar oleh sang kakak.
Adalah Real Massama, klub pertama yang membesarkan Nani. Tiga tahun setelahnya, Nani pindah ke Sporting Lisbon. Nani lalu dipromosikan ke tim utama usai berhasil memenangi Kejuaraan Junior Nasional tahun 2004/2005. Nani membawa klub tersebut menjuarai Piala Portugal musim 2006/2007.